KOMPAS.com - Gel testosteron biasanya diresepkan untuk para pria yang memiliki kadar hormon testosteron rendah. Namun sebuah studi baru menyatakan, penggunaan gel testosteron pada pria berusia lanjut tidak menunjukkan perbaikan pada kelenturan, daya tahan, serta kemampuan umum lainnya. Meskipun demikian, gel testosteron tetap memberi perubahan kecil pada rasio otot-lemak.
Testosteron dalam bentuk gel digunakan untuk memperbaiki fungsi seks pria yang sudah mulai menurun seiring bertambahnya usia. Pemakaian gel pada permukaan kulit dapat membantu menambah suplai testosteron pada aliran darah, setelah gel menyerap.
Studi terbaru melibatkan pria berusia minimal 60 tahun yang memiliki kadar testosteron rendah hingga normal. Para peneliti melaporkan, masih belum jelas pengaruh penggunaan gel testosteron jangka panjang pada pria berusia lanjut.
Ketua studi dr. Kerry Hildreth dari University of Colorado School of Medicine mengatakan, mungkin gel testosteron dapat memberikan manfaat pada sebagian pria, namun masih belum jelas manfaat dari gel tersebut pada pria yang sehat. Baik digunakan sendiri ataupun dengan kombinasi olahraga.
Gel testosteron, lanjut dia, sering digunakan pada pria yang sebenarnya tidak tepat untuk menggunakannya. Dan gel tersebut tidak memberi manfaat seperti yang telah diasumsikan.
Kadar testosteron akan menurun secara alami pada seorang pria seiring bertambahnya usia. Untuk mengetahui manfaatnya pada pria berusia lanjut, para peneliti menggunakan gel testosteron yang sudah disetujui pengawas makanan dan obat Amerika Serikat (FDA), Androgel.
Para peneliti melakukan percobaan pada 167 pria lanjut usia. Sebagian peserta diberi gel testosteron, sedangkan lainnya diberi plasebo. Peserta ada yang diminta melakukan latihan beban selama tiga kali seminggu, sementara yang lainnya tidak.
Setelah dilakukan percobaan, penggunaan gel testosteron dapat menurunkan massa lemak 900 mg dan menaikan massa otot 900 mg. Sementara mereka yang tidak melakukan olahraga mengalami perbaikan pada kekuatan tubuh bagian atas dengan penggunaan gel testosteron selama satu tahun dibanding dengan mereka yang menggunakan plasebo.
Sedangkan pada mereka yang berolahraga, penggunaan gel testosteron tidak memberikan manfaat apapun. Para peneliti mengatakan, olahraga teratur sudah memiliki manfaat sendiri untuk perbaikan komposisi tubuh.
Hildreth mengatakan, kaum Adam harus berhati-hati lagi dalam menggunakan gel testosteron. Karena penggunaannya bisa tidak memberikan manfaat yang signifikan pada kesehatan dan kemampuan fisik pria.