KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, tim dokter sukses mengoperasi bayi dalam kandungan yang sedang dalam kondisi kritis akibat sejenis kelainan pada saluran pernafasan. Operasi pada trakea janin ini menyelamatkan bayi malang itu dari ancaman kematian pada usia 21 minggu.
Gonzalo Pardo Sanchez, demikian nama bayi laki-laki asal Spanyol yang sukses menjalani operasi ini. Sekarang Gonzalo sudah berusia 10 bulan dan dalam kondisi sehat. Gonzalo mampu bertahan dari operasi dan pengobatan penyakit yang disebut congenital high airway obstruction syndrome (Chaos). Gonzalo tidak mengalami kerusakan otak dan paru-paru sebagai akibat dari operasi yang sangat berisiko tersebut.
Chaos adalah kondisi langka yang menyebabkan paru-parunya tidak mampu mengeluarkan cairan melalui trakea. Banyaknya cairan dalam tubuh bayi menyebabkan kegagalan hati, akibat tertekannya organ pembuangan.
Kedua orangtua Gonzalo yakni Maria Jose Sanchez dan Francisco Pardo, keduanya berusia 35 tahun, awalnya nyaris akan melakukan tindakan aborsi. Kondisi buah hati mereka yang seolah tidak memiliki lagi harapan, membuat pasangan asal Cartagena ini hampir menyerah.
Hal ini dikarenakan bayi mereka tampak tak memiliki harapan karena menderita kelainan yang jarang. Namun mereka mendapat info tentang tim dokter Barcelona yang pernah berhadapan dengan Chaos. "Info ini memberi kami kesempatan dan peluang," kata Pedro.
Tim dokter dari Barcelona telah 3 kali melakukan operasi Chaos namun selalu berakhir gagal, karena janin menderita kerusakan otak atau jaringan pernafasan. Prestasi ini menjadikan operasi terhadap Gonzalo Pardo Sanchez merupakan keberhasilan pertama kalin di dunia.
"Tahap pertama merupakan yang tersulit. Kesalahan sedikit saja pada trakea akan berakibat serius pada janin," kata kepala unit operasi di Barcelona, Eduard Gratacos.
Tim pertama melakukan prosedur memutar bayi dalam rahim. Posisi ini penting supaya dokter bisa melakukan operasi dengan mudah. Pada tahap ini jarum endoskopi dimasukkan untuk memulai operasi.
Tahap kedua endoskopi diarahkan pada trakea yang terhalang. Membran yang terhalang kemudian dilubangi menggunakan laser. Lubang ini akan mengeluarjan cairan dari dalam tubuh janin. Pembersihan ini memerlukan waktu 22 menit.
Pada tahap kedua 3 orang dokter bedah melakukan operasi ini. Tahap kedua, menurut Gratacos jauh lebh mudah dibanding yang pertama. "Yang penting bagaimana mendapat akses masuk, selanjutnya mudah," katanya.