KOMPAS.com — Pasangan yang akan menikah disarankan untuk melakukan vaksinasi human papiloma virus (HPV) dan hepatitis B. Kedua vaksin ini akan membentengi diri dari penyakit hepatitis B dan kanker serviks pada wanita.
"Sedapat mungkin harus suntik. Tidak hanya untuk diri sendiri, perlindungan juga diberikan kepada pasangan," kata Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, Dr dr Iris Rengganis, Sp PD, K-AI, Finasim, pada media briefing Imunisasi pada Orang Dewasa di Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Penyakit HPV menular lewat hubungan seksual dan menginfeksi daerah dubur dan alat kelamin pada pria maupun wanita. Saat ini, terdapat 130 tipe HPV yang berhasil diindentifikasi dengan 12 tipe berisiko mengakibatkan keganasan. Wanita usia 20 sampai 24 tahun dan pria berusia 25 hingga 29 tahun menjadi sasaran utama HPV, apalagi bagi yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual dan merokok.
Vaksin HPV terdiri atas quadrivalen untuk tipe 6, 11, 16, 18, serta bivalen untuk 16 dan 18. Vaksin ini diberikan tiga kali selama enam bulan dengan vaksin kedua berjarak satu bulan untuk bivalen dan dua bulan untuk quadrivalen.
Sementara penyakit Hepatitis B menular lewat transfusi darah, hubungan seksual, dan penggunaan barang pribadi bersama. Penyakit ini disebabkan virus dan menyerang lever. Vaksin hepatitis B diberikan tiga kali dengan jarak satu dan enam bulan. Dua dosis pertama untuk membentuk antibodi dan yang ketiga untuk meningkatkan kadar antibodi.
Jangan lupa tetanus
Selain vaksin HPV dan hepatitis B, Iris juga mengingatkan pentingnya untuk melakukan vaksinasi tetanus. Jenis vaksin ini melindungi diri dari bakteri Clostridium tetanii, yang masuk melalui luka. Kuman ini menyebar lewat aliran darah dan menyebabkan kejang.
"Pertama dilakukan sebelum menikah, lalu yang kedua saat trimester pertama kehamilan," kata anggota Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI, dr Dirga Sakti Rambe, M Sc-VPCD.
Dengan dua kali suntikan, perlindungannya bertahan selama 10 tahun. Vaksin tetanus melindungi pasangan dari kemungkinan tertular kuman ketika berhubungan seksual. Vaksin juga melindungi wanita saat proses melahirkan. Vaksin tetanus sebetulnya memiliki lima seri penyuntikan, yaitu saat bayi, usia sekolah (SD), wanita usia subur, sebelum menikah, dan saat trimester pertama. Dengan lima kali penyuntikan, perlindungan akan bertahan 25 tahun.