Kompas.com - Daerah yang padat penduduk, seperti di Indonesia bagian barat menjadi wilayah yang rentan terjadi penularan tuberkulosis (TB).
"Memang belum ada penelitian yang spesifik mengenai hal tersebut, namun kepadatan penduduk memberi peluang besar penularan TB," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti, dalam Kick Off Forum Stop TB Partnership di Jakarta (30/5/13).
Kuman TB mudah menular melalui udara, ketika seorang penderita sedang berbicara, bersin, atau pun. Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab TB juga cepat menular di lingkungan dengan sumber udara terbatas, misalnya ruangan berpendingin udara yang tertutup rapat.
Jika ada satu orang terinfeksi, maka kuman dengan cepat menulari lingkungan sekitarnya. Angka penyebaran TB di Indonesia adalah 285 per 100 ribu penduduk.
"Daerah timur mungkin punya prevelensi yang lebih besar. Namun peluang tersebar lebih besar di wilayah barat," kata Ali.
Ia menambahkan, TB tidak selalu ada di daerah miskin. "Selain rumah yang kotor dan padat penduduk, rumah dengan jumlah penghuni yang banyak juga memudahkan penyebaran penyakit ini," katanya.
Ali menyarankan untuk menjaga kebersihan dan memperbanyak akses udara sebagai langkah pencegahan TB. Selain itu bila ditemukan orang dengan TB sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit.
Pengobatan yang segera dilakukan akan mempermudah proses penyembuhan. "Kalau sudah pernah kena TB jangan lupa minum obat terus selama 6 bulan," pesannya.