KOMPAS.com - Di atas meja bundar, lima perempuan tampak asik sendiri-sendiri dengan alat kreasinya. Ada tang, kawat, dan mutiara di dalam boks kecil. Bunyi gemeretak tang yang sedang memotong kawat kedengaran sayup-sayup.
"Ini maunya dibuat berurutan besar-kecil, besar apa bagaimana ya," tanya seorang peserta.
"Bisa dikreasi sesuai selera, bagusnya mutiara ini besar, lalu dua kecil, lalu besar lagi, begitu seterusnya," ujar pelatih workshop dari Studio Manik menjelaskan.
Workshop pembuatan perhiasan tersebut menjadi satu dari rangkaian kegiatan di pameran perhiasan Jakarta International Jewellery Fair 2013, yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta, dari 9 - 12 Mei 2013. Selain itu, ada juga kompetisi Gold Man, peragaan koleksi perhiasan dengan sejumlah model, dan talkshow mengenai perhiasan.
Workshop ini dipandu oleh Studio Manik, yang menggelar beberapa kelas workshop. Di antaranya ada kreasi dengan menggunakan manik-manik, mutiara, batu alam dengan teknik merenda, sculpting, atau perpaduan netting dan weaving.
Dalam pameran perhiasan kali ini, workshop terbuka untuk umum dengan mendaftar terlebih dahulu tanpa dipungut bayaran. Selama pameran berlangsung digelar dua kali, hari Jumat (10/5/2013) pukul 13.00-15.00, dan Minggu (12/5/2013) pukul 16.00-18.00.
Jika workshop banyak diikuti kaum perempuan, kaum pria bisa mengikuti Gold Man Competition, yakni kompetisi mengangkat emas murni seberat 12 kilogram. Kompetisi ini digelar setiap hari selama pameran dengan cara mendaftar dan juga tak dipungut biaya.
Pameran JIJF menghadirkan sejumlah toko perhiasan yang menyediakan berbagai bentuk dan bahan perhiasan. Untuk gelarannya kali ini, mendapat dukungan dari Kementerian Perindustrian, Pemprov Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Maluku dan NTB, serta Asosiasi Pengusaha Emas dan Perhiasan Indonesia.
Tahun ini, JIJF 2013 memasuki gelarannya yang keenam. Kegiatan serupa, yakni Surabaya International Jewellery Fair 2013 akan digelar pada 10-13 Oktober 2013 di Hotel Shangri-La Surabaya.
Editor :
Dini
.png)
