KOMPAS.com - Selama satu bulan penuh, desainer busana muslim Dian Pelangi (21) melakukan perjalanan ke empat negara untuk memperkenalkan busana muslim sekaligus budaya Indonesia. Beberapa negara yang disinggahinya antara lain, Paris (Perancis), Melbourne (Australia), Den Haag (Belanda), dan Hannover (Jerman).
"Bahagia rasanya bisa dipercaya menjadi wakil dari Indonesia untuk memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus menyiarkan nilai Islami di antara kaum muslim di negara tersebut. Karena tak dipungkiri bahwa, di negara tersebut, kaum muslim adalah kaum minoritas," ungkap Dian Pelangi, saat konferensi pers di Galeri Dian Pelangi, Kemang, Jakarta, Rabu (5/6/2013) lalu.
Melalui perjalanannya, Dian menemukan banyak pengalaman menarik dan tak terlupakan. Mulai saat melakukan hijabers gathering di Menara Eiffel, melakukan pemotretan bersama model yang pernah bekerja untuk Marc Jacobs dan Donna Karan, sampai mendapati koleksi busananya jadi rebutan di Belanda.
Namun, dari sekian banyak pengalaman menariknya, putri pengusaha batik di Pekalongan ini tak akan bisa melupakan pengalaman uniknya ketika berada di Landpartie Schloss Buckerburg, Jerman. Pada pesta rakyat yang berlangsung di sebuah desa kecil, Maiden, ini Dian harus menjelaskan bahwa jilbab yang dikenakannya bukan sekadar hiasan kepala.
"Masyarakat Belanda dan Jerman belum familiar dengan busana muslim dan juga hijab. Maka ketika bertemu saya, mereka mengira bahwa saya kedinginan sehingga menutup kepala dan leher dengan kain yang mereka sebut hairpiece," katanya.
Selain itu, Hannover juga menyisakan kenangan yang membanggakan untuknya. Di kota ini, Dian bisa bertatap muka langsung dengan pangeran kerajaan Jerman, Pangeran Alexander Schaumburg Lippe dan istrinya, Puteri Nadja. Pertemuan ini dimanfaatkannya untuk memberikan sebuah selendang batik yang khusus dibawanya dari Indonesia kepada pasangan kerajaan Jerman itu.
"Lebih dari itu, di luar dugaan saya ternyata Puteri Nadja sangat menyukai baju-baju koleksi yang saya bawa ke sana," kenangnya. Cerita Dian, Puteri Nadja langsung menghampirinya di backstage dan memintanya untuk menghamparkan semua koleksi bajunya. Sang puteri lalu memilih dan memakai satu per satu busana tersebut sambil meminta pendapat suaminya, sampai akhirnya memilih beberapa busana yang paling disukainya.
"Yang cukup mengejutkan, ternyata beliau pernah kuliah selama tiga tahun di universitas negeri di Jakarta, dan ingin kembali ke Indonesia untuk reuni sekaligus berkunjung ke butik saya. Semoga benar-benar terwujud, ya," harap Dian berbinar.
Editor :
Dini