KOMPAS.com - Empat kota fashion dunia seperti Paris, Melbourne, Den Haag, dan Hannover baru saja dikunjungi desainer busana muslim Indonesia, Dian Pelangi. Kunjungannya kali ini bukan untuk liburan, melainkan menjalankan berbagai misi penting untuk kebudayaan Indonesia.
"Perjalanan ini merupakan bagian dari misi untuk memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus memperkenalkan busana muslim Indonesia ke tingkat dunia," jelas Dian Pelangi, saat konferensi pers di Galeri Dian Pelangi, Kemang, Rabu (5/6/2013) lalu.
Kota pertama yang disinggahinya adalah Paris, Perancis. Di kota romantis ini, Dian dipercaya melakukan syuting iklan sebuah produk kosmetik halal dari Indonesia. Selain itu, waktu di Paris ini juga dimanfaatkannya untuk melakukan pemotretan untuk koleksi busana terbarunya.
Seakan mimpi yang jadi nyata, Dian bahkan bisa melakukan pemotretan busana muslim bersama para model profesional yang pernah bekerja untuk Marc Jacobs dan Donna Karan. Dengan suasana dan pemandangan yang indah, foto yang didapat tidak hanya sangat bagus tapi dari situ Dian juga mendapat inspirasi untuk membuat koleksi Ramadhan Rose.
Selama di Paris, Dian memiliki banyak pengalaman seru, salah satunya adalah saat hijabers gathering bersama muslimah di Paris. Hijabers gathering ini dilakukan di depan menara Eiffel. "Di sini kami saling menguatkan karena pemerintah Paris punya aturan yang sangat ketat terhadap penggunaan atribut keagamaan di depan umum, termasuk berhijab," katanya.
Perjalanannya mensyiarkan nilai-nilai Islami berlanjut ke kota Melbourne, Australia. Kedatangannya ke kota ini merupakan undangan dari Young Indonesia Moslem Student Association (YIMSA) untuk berpartisipasi dalam acara Melbourne Souq. Dalam acara ini, Dian berkesempatan untuk menggelar fashion show-nya yang bertema Ramadhan Rose. Selain fashion show, Dian juga berkesempatan untuk berbagi pengalaman, membentuk komunitas hijabers, menggelar tutorial berhijab, dan make-up.
Kembali ke Eropa
Setelah pulang dari Melbourne, ia kembali diajak oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk bertolak ke Den Haag, Belanda, untuk mengikuti Tong-Tong Fair. "Tong-Tong Fair ini sebenarnya dibuat oleh orang Belanda yang pernah lama tinggal di Indonesia. Jadi acaranya untuk melepas kangen pada Indonesia," katanya.
Agustin Rahayu, staf Kemenparekraf, mengungkapkan bahwa Dian dipilih sebagai salah satu peserta pameran karena ia salah satu desainer yang sangat konsisten untuk menggunakan bahan lokal dan menonjolkan budaya Indonesia dalam tiap koleksinya.
Melanjutkan perjalanannya, Dian singgah di Hannover, Jerman. Di sini, ia menjadi salah satu tamu yang hadir dalam pesta rakyat tahunan, Landpartie Schloss Buckerburg. Setiap tahun, pesta rakyat ini memiliki tema yang berbeda-beda, dan di tahun ini mereka memilih tema Indonesia.
Di pesta rakyat ini, Dian juga menggelar fashion show busana-busana batik yang dibawanya dari tanah air. Busana batik yang dibawanya ke Jerman ini kebanyakan terinspirasi dari baroque dan didominasi warna cerah.
Editor :
Dini