KOMPAS.COM - Masih ingat dengan aktris yang terkenal dengan jargonnya "Pusiiiiing" ini? Peggy Melati Sukma sekarang sudah berjilbab dan menuangkan kisahnya dalam sebuah buku berjudul My Life, My Hijab.
Dalam salah satu sub bab dalam bukunya, ada kisah mengenai fase menikah dan berpisah. Meski itu bukan jadi alasan utama Peggy memutuskan untuk mengenakan jilbab, tapi ada pengalaman khusus yang menjadi pemicu.
Kata Peggy, di satu malam ia terpekur memikirkan semua yang sudah ia jalani. Lepas dari sukses sinetron dan program televisi, ia juga sudah berkiprah di tingkat internasional, menjadi duta yayasan dan menghadiri konferensi dengan peserta ribuan orang.
Tetapi kenapa kemudian ketika menikah dan hanya berhadapan dengan dirinya dan satu orang ia malah merasa gagal untuk mempertahankan? Seolah ada bisikan, "Sudah kau lakukan semua hal, bahkan menjejakkan kaki di belahan dunia lain. Tapi yang paling kecil, yakni jihad perempuan untuk keluarga belum bisa dilakukan."
"Saat itu saya seperti dihantam, dan saya tidak mau sia-siakan kesempatan itu, serta mulai mencari yang lebih baik. Saya berserah diri sepenuhnya," tutur Peggy.
Itulah titik balik perempuan berusia 36 tahun ini sebelum kemudian memutuskan untuk mengenakan jilbab. Kisah ini menjadi bagian dari buku yang ia tulis bersama Debbie S Suryawan, dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama.
"Kisah tersebut ada di bagian pertama buku yang saya tulis ini," ujarnya saat peluncuran bukunya di gelaran Indonesia Islamic Fashion Fair, Jakarta Convention Center, Jumat (31/5/2013) lalu.
Peggy mengatakan bahwa dirinya sudah memutuskan memakai jilbab sejak Mei tahun lalu. Namun saat itu, dia masih mengalami momen membuka jilbab karena kontrak kerja. Baru September 2012 sampai hari ini ia memakai jilbab sepenuhnya.
Jika di bagian pertama Peggy bercerita soal kehidupannya (My Life), di bagian kedua Peggy lebih banyak bercerita soal jilbab yang diberi tajuk "My Hijab". Bagian kedua ini memuat berbagai gaya Peggy dalam berbusana muslim. Ada berbagai busana yang ia kenakan untuk aktivitas sehari-hari, dari busana kuliah, mengurus perusahaan, pengajian, berkumpul bersama keluarga, sahabat dan anak asuh, meeting dengan kolega bisnis, hingga saat santai menikmati me time.
"Di bagian dua ini saya lebih banyak mengupas perjalanan dan contoh busana muslim yang saya kenakan, dilengkapi juga dengan tutorial jilbab yang mudah diaplikasikan," tuturnya.
Diakui Peggy, banyak hal yang berubah setelah dirinya mengenakan jilbab. Namun, dirinya termasuk tipikal orang yang ketika sudah melangkah harus memegang kokoh keputusan yang telah dibuat, dan menghilangkan semua kekhawatiran.
"Persoalan yang datang ke kita itu hikmah dan berkah. Tertawalah karena kita diberi air mata, hidup itu seperti episode panjang," ujarnya mantap.
Setiap transformasi atau perpindahan mesti disikapi normal, dijalani dengan sabar, dan berserah diri. Melihat Peggy hari ini, seperti menyaksikan seseorang yang sudah ditahap ikhlas menjalani hidupnya. Ia telah melepas bebannya, dan mulai menikmati hidup dengan diikuti keinginan untuk berbagi.
Editor :
Dini