KOMPAS.com - "Ada ganjalan hati yang ingin saya tanyakan. Begini, Dok, meski sama-sama perempuan, saya (33) dan adik ipar saya (28) berbeda sekali pandangan hidup kami. Di mata saya, dia begitu gampang menjalin hubungan tanpa status dengan beberapa pria. Dengan enteng pula dia bolak-balik menggugurkan kandungan di awal-awal kehamilan (usia kehamilan 7-8 minggu). Saya ingin sekali menegurnya, tapi khawatir dianggap terlalu ikut campur urusan pribadinya. Bisakah Dokter tolong jelaskan dampak merugikan dari menggugurkan kandungan berulang kali yang dilakukan secara sengaja seperti itu? Baik dari kesehatan si wanita secara umum maupun terhadap kesehatan reproduksinya kelak sewaktu ia sudah menikah resmi? Terima kasih banyak atas penjelasan Dokter." (Shinta, di kota X)
Jawab:
Dampak yang sangat mengerikan adalah dosa yang harus diterima karena dengan sengaja menggugurkan kandungan dan berzinah. Kemudian, tubuh yang berulang kali terpapar dengan berbagai jenis sperma meningkatkan infeksi dan risiko kanker mulut rahim.
Keguguran berulang juga dapat meningkatkan kejadian kanker payudara karena mirip dengan wanita yang tidak pernah menyusui. Tindakan kuret juga meningkatkan kerusakan pada rahim, infeksi, perdarahan, dan cedera.
Bila semua komplikasi tersebut tidak teratasi, maka mungkin saja harus dilakukan pengangkatan rahim. Saran saya, ajak dia ke pemuka agama yang memiliki pengetahuan baik dan mau diajak berdiskusi. Ingatkan dia agar segera menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Terima kasih atas pertanyaannya.
(Tabloid Nakita/Dr Judi Januadi Endjun, SpOG, Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UPN Veteran/RSPAD Gatot Subroto)
Editor :
Dini
.png)
