Kompas.com - Hidup terasa lebih bermakna jika kita bisa membantu orang-orang yang kurang beruntung. Menjadi relawan dalam berbagai kegiatan sosial juga diketahui bisa membuat kita lebih panjang umur.
Ada banyak kegiatan sosial yang bisa kita lakukan, misalnya saja membacakan buku bagi orang tuna netra, menemani aktivitas anak-anak penderita kanker di rumah sakit, mengajar anak jalanan, dan masih banyak lagi.
Sebuah analisa terhadap efek kesehatan dari kegiatan sosial tersebut menyebutkan, para relawan sosial memiliki angka kematian lebih rendah 22 persen dibandingkan dengan orang yang tidak terlibat dalam kegiatan sosial.
Analisa yang dilakukan terhadap 40 studi tersebut juga mengungkapkan bahwa para relawan pada umumnya memiliki risiko depresi lebih rendah. Mereka juga lebih puas terhadap hidupnya. Melakukan hal-hal baik tampaknya membuat para relawan merasa hidupnya baik.
Meski begitu, manfaat positif dari kegiatan sosial tadi ternyata baru dirasakan setelah kita melakukannya secara rutin. Jadi jika Anda hanya baru satu atau dua kali terlibat dalam kegiatan sosial, mungkin efeknya bagi kepuasan batin belum begitu terasa.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr.Suzanne Richards dari University of Exeter Medical School di Inggris itu, ia meneliti para relawan yang secara teratur meluangkan waktunya untuk kegiatan sosial.
Richards menjelaskan, aktif dalam kegiatan sosial akan meningkatkan frekuensi kontak dengan orang lain, mengurangi rasa kesepian, serta membuat kita merasa dibutuhkan sehingga hidup terasa bermakna.
Namun sebaliknya, orang-orang yang egois ternyata juga berdampak positif. Sebelumnya sebuah studi menyebutkan orang yang mengorbankan waktunya untuk merawat anggota keluarganya ternyata kurang sehat baik secara emosional dan fisik.
"Mungkin ada batas halus antara menjadi relawan yang bisa mendatangkan manfaat positif bagi kepuasan hidup dengan meluangkan waktu terlalu banyak sehingga menjadi sebuah komitmen," kata peneliti.
Tim peneliti mencatat, jika kegiatan merawat orang lain menjadi ganjalan karena dilakukan secara terpaksa, lama kelamaan akan menimbulkan stres.