KOMPAS.com - Jika pria takut kehilangan kebebasannya setelah menikah, maka perempuan punya ketakutannya sendiri. Setelah menjadi istri banyak yang takut tidak bisa akur dengan ibu mertuanya.
Walau rasa takut tersebut kadang tidak beralasan, tapi memang ada sebagian ibu merasa takut perhatian dari anak lelakinya akan berkurang setelah menikah. Tak heran jika sebagian ibu mertua seolah-olah bersaing dengan menantu perempuannya.
Menurut konselor pernikahan, Gitashree Rajgopalan, ada beberapa sinyal awal dari pertengkaran ibu mertua dan menantunya. Antara lain, ketika ibu mertua mulai menghabiskan lebih banyak waktu dengan suami Anda dibandingkan dengan suaminya sendiri.
Sinyal lain peperangan ini muncul ketika tahu-tahu ibu mertua menerobos masuk ke dalam kamar Anda dengan hal-hal yang tidak penting. Atau ketika ibu mertua mencoba mendikte pilihan suami Anda, dan ketika ibu mencoba untuk memotong pembicaraan Anda dan suami.
Rajgopalan mengungkapkan bahwa ini adalah sinyal non-verbal yang bisa membantu mengukur bagaimana pendapat ibu mertua tentang Anda. Kondisi ini pasti terasa tak nyaman untuk Anda dan juga membuat suami jadi kebingungan.
Untuk mengatasi situasi ini, Rajgopalan memiliki beberapa saran untuk memenangkan hati ibu mertua dan bersahabat dengannya.
1. Tetaplah jadi sosok yang menyenangkan dan sopan terhadap mertua Anda, terlepas dari apa yang mereka pikirkan tentang Anda. Ingat, masalahnya terletk pada ibu dan bukan Anda.
2. Sekalipun mulai merasa kesal dengan ibu mertua Anda, jangan pernah menunjukkan atau mengatakan sesuatu yang negatif tentang ibu mertua Anda. Bagaimanapun juga, dia adalah ibunya.
3. Jangan mengajak ibu mertua Anda pergi keluar bersama hanya untuk sekadar menyenangkannya. Ini bisa jadi bumerang untuk Anda sendiri. Sebaiknya jagalah komunikasi Anda dengan ibu walau sedikit.
4. Jangan biarkan ego Anda jadi terlalu tinggi. Dalam keadaan seperti ini, benturan ego adalah hal yang paling buruk.
5. Hati-hatilah dengan support yang Anda dapat dari suami Anda. Jangan terlalu tergantung padanya soal ini. Karena ketika berbagai hal jadi sedikit pahit dan keruh, pria cenderung untuk lepas tangan dan acuh. Namun jika dia benar-benar mencintai Anda, ia seharusnya juga bicara dengan Anda.
Sumber :
Editor :
Lusia Kus Anna