Asuhan Keperawatan pada pasien dengan kelainan makan
Anorexia
Merupakan penurunan napsu makan yang merupakan gejala umum pada banyak penyakit dan dapat disebabakan oleh makanan, obat, emosi, ketakutan, masalah psikologi dan infeksi.
Anoreksia jangka panjang dapat menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit yang dapat menyebabkan dysritmia jatung. Makan merupakan salah satu cara dalam menaikan berat badan akan tetapi pemberian makanan melalui selang atau infuse dapat menjadikan sebuah pilihan. Tanyakan kepada pasien apa oenyebab merekan kehilangan napsu makan dan apa yang dapat meningkatkan napsu makan tersebut.
Tindakan keperawatan pada pasien anoreksia adalah
- dokumentasi intake output
- monitoring tanda vital
- elektrolit
- elektrokardiogram
- monitoring jumlah cairan yang masuk
Anorexia Nervosa
Merupakan klainan makan yang sering tejadi pada wanita usia 12 sampai dengan 18 tahun. Diperkirakan 10% dari populasi mengalami anoreksia.
Tanda dan gejala
Tanda awal dari anoresia nervosa terdiri dari:
- kehilangan berat badan
- rendah harga diri
- konfulsif terhadap diet
- perubahan body image
Tanda lanjut terdiri dari:
- amenorehea pada wanita
- ketidak seimbangan elektrolit
- disritmia jantung
- konstipasi
- kulit kering
- bradi kardi
- hypothermia
- hypotensi
- kehilangan otot
Intervensi Therapeutik
Perawatan pasien dengan anoresia nervosa harus dilakukan oleh multidispilin keilmuan. Pasien kadang tidak memerlukan obat. Pasien biasanya encari pertolongan karena mereka tidak mendapatkan hasil yang baik pada perawatan sebelumnya.
Pertolongan lebih awal akan mendapatkan prognosis yang baik. Diatas 18% pasien meninggal karena kelaparan dan komplikasi dari itu. Pemebrian ciaran dan nutrisi intravena diperlukan jika pasien mengalami penurunan berat badan yang hebat, ancaman dari ketidak seimbangan cairan, dan disritmia atau gejala lain yang berhubungan.
Pengembalian berat badan ke normal membutuhkan waktu yang lama dan merupakan proses yang lambat.
- Kekurangan nutrisi yang kronis
- kekurangan energi
- penurunan tekanan darah dan nadi
- gagal jantung dan ginjal
- osteoporosis
- penurunan otot
Bulimia Nervosa
Kelainan makan yang ditandai dengan menginduksi muntah oleh sendiri. Sering terjadi pada wanita muda.
Tanda dan Gejala
- Tanda dan gejala mirip dengan anoreksia nervosa dengan tanda khas erosi bagian enamel gigi karena asam lambung.
- Biasanya mereka lama di kamar mandi terutama setelah makan.
- Gangguan elektrolit
- Dysritmia
- Metabolik alkalosis
- Gagal jantung
- hypokalemia
- hypokalsemia
Intervensi Terapeutik
Sama dengan anorexia nervosa.
Proses keperawatan pada pasien dengan gangguan makan
Perawatan pasien dnegan gangguan makan merupakan tantangan tersendiri karena membutuhkan komunikasi yang baik dan realistis, kepercayaan merupakan modal utama dalam perawatan pasien dengan gangguan makan untuk mencegah terjadinya kekambuhan kembali.
Pengkajian dan Pengumpulan data
- catat ketidak adequatan nutrisi
- catat kehilangan berat badan 15% dibawah normal atau lebih
- kaji turgor kulit
- kaki kekuatan otot
- amenorrhea
- ketidak seimbangan elektrolit
- erosi gigi
Pemeriksaan lanjut:
- anemia
- ketidak seimbangan elektrolit
- elektrokardiogram
Diagnosa keperawatan, perencanaan, dan implementasi
Ketidakimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dnegan tidak adekuat pemasukan, menginduksi muntah, penggunaan pencahan kronis.
Hasil yang diinginkan: diit sesuai dengan berat badan individu.
- monitoring berat badan pasien
- monitoring tanda vital dan laboratorium
- tingkatkan kepercayaan pasien
- berikan makan sedikit tapi sering
Kelainan Body image, berhubungan dengan perubahan psikososial dan kognitif
Hasil yang diinginkan: pasien secar verbal menyatakan kepuasan terhadap tubuhnya.
- kaji dan dokumentasikan repon verbal dan nonverbal
- dengarkan pasien dan bawa terhadap realitas
- monitoring pernyataan negative pasien sess and document patient’s verbal and nonverbal
- kaji kebutuhan rujukan ke pelayanan konseling dan social
- berikan penghargaan secra verbal
.
- Pasien mendapatkan berat badan yang sesuai
- pasien puas dengan tubuhnya
- pasien dapat menilai secara positif terhadap tubuhnya.