KOMPAS.com - Pastry dan bakery merupakan salah satu bagian dari industri kuliner yang paling potensial dikembangkan. Beragam kreasi dan keistimewaan pastry dan bakery tampaknya menjadi salah satu hal yang diakui di dunia internasional. Hal ini pulalah yang membawa Fonterra Foodservices menggelar kembali kompetisi pastry dan bakery, Fonterra Foodservices Pastry Chef Challange 2011.
Kompetisi ini sendiri bertujuan untuk memfasilitasi pastry chef Indonesia agar selalu terpacu meningkatkan kemampuan dan kreativitas mereka. "Para peserta diberi kebebasan berkreasi seluas-luasnya untuk berinovasi menciptakan sajian terbaik dari resep karyanya, dengan menggunakan produk berbahan susu dan olahan dari Fonterra Foodservices," ungkap Denny Herdian Ardiwinata, National Trade Marketing Manager Fonterra Fooodservices, saat jumpa pers menjelang final di Hotel Intercontinental Mid Plaza, Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (14/9/2011) lalu.
Kompetisi ini rutin diselenggarakan setiap tahun, dengan maksud meningkatkan kualitas pastry chef Indonesia agar sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan industri. Selain itu tentunya, agar kemampuan dan kapabilitas chef Indonesia setara dengan chef asing, sehingga kelak tidak kalah bersaing di dunia internasional.
Kompetisi yang semula diikuti oleh 25 tim dari hotel berbintang lima, pada babak final menghasilkan 10 tim pilihan. Mereka adalah Chef Hariesti Warnida (Hard Rock Hotel Bali), Chef Chairul Salim (Intercontinental Mid Plaza Hotel), Chef I Made Wana Ambara (Four Seasons Hotel Jakarta), Chef Mulyadi Sain (Hotel Sultan Jakarta), Chef Hendry Hutabarat (Grand Swiss Hotel Medan), Chef Litha Liezwari (Hotel Kristal Jakarta), Chef Lukman Afandi (The Park Lane Jakarta), Chef I Made Sutisna (Ayana Resort & Spa Bali), Chef Kusno (Borobudur Hotel Jakarta), dan Chef Yana Hendriana (Sheraton Bandung).
Bertindak sebagai juri adalah Manfred Cohlen, (Senior Regional Advisor Chef at Fonterra Brands for Asia & Middle East), Steven Mueler (Food & Beverage Director Hotel Nikko Bali), dan Steven Diaz (Executive Pastry Chef Ranch Market). Selain tiga juri ini, ada mystery judge yang hanya merupakan penikmat pastry. Mereka tidak diperbolehkan melihat proses pembuatan dan jalannya kompetisi, agar penilaiannya benar-benar adil dan seimbang.
Dalam kompetisi bertajuk "Taste of Glory" ini, finalis pastry chef hanya dibantu oleh seorang asisten. Kompetisi final berlangsung selama 8 jam, mulai pukul 07.00-15.00. Peserta diminta membuat dua kue yang berbahan dasar susu, serta satu kue berbahan dasar gula (sugar modelling).
Tampil sebagai pemenang untuk kategori Best Overall Performance adalah Chef I Made Sutisna dari Ayana Resort & Spa Bali. Untuk kategori Best Dessert, pemenangnya Chef Kusno dari Borobudur Hotel Jakarta. Sedangkan Best Artistic Creation diraih oleh Chef Lukman Afandi dari The Park Lane Jakarta.
Selain mendapatkan hadiah uang tunai, medali, dan piagam, para pemenang mendapatkan pelatihan pastry di luar negeri bersama Fonterra sekaligus menjadi wakil di kompetisi pastry chef internasional di Food & Hotel Asia di Singapura pada bulan April 2012.
Sent from Indosat BlackBerry powered by