KOMPAS.com - Setiap kali berkonsultasi ke dokter, ibu hamil tentu akan mengajukan sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi kehamilan. Ada beberapa pertanyaan favorit pada trimester pertama, antara lain; berapa usia kehamilan dan apakah sesuai? Bagaimana kondisi kehamilan maupun janin? Adakah kelainan atau tidak pada kehamilan dan janin? Selain itu tentunya setiap ibu hamil akan memiliki pertanyaan yang bersifat individual terkait dengan kondisi kehamilannya masing-masing.
Agar kunjungan ke dokter benar-benar bermanfaat, berbekallah pertanyaan yang lengkap. Ini dia daftar pertanyaannya.
Berapa usia kehamilan saya? Biasanya dokter akan menentukan dari dua parameter. Pertama dari hari pertama haid terakhir, dan dari pemeriksaan USG. Dengan mengetahui, tanggal hari pertama haid terakhir (apalagi bila siklus haid ibu teratur), dokter dapat menentukan usia kehamilan dengan lebih tepat ketimbang ibu yang melupakan tanggal tersebut. Bagi ibu yang lupa, akan digunakan pemeriksaan USG. Semakin dini pemeriksaan USG dilakukan, hasil penentuan usia kehamilan yang didapat akan lebih akurat. Kalaupun meleset paling hanya dalam hitungan satu atau dua hari saja. Kepastian usia kehamilan ini akan kembali dikonfirmasi lewat pemeriksaan USG saat ibu melakukan kontrol berikutnya. Saat kontrol pertama ini pun umumnya perkiraan tanggal persalinan sudah dapat diprediksi.
Pemeriksaan apa saja yang harus saya lakukan? Pemeriksaan darah amat dianjurkan di awal kehamilan, seperti periksa darah rutin (komponen HB, trombosit, lekosit dan hematokritnya). Hal ini untuk mengetahui status keadaan ibu pada awal kehamilan secara laboratorium, baik keadaan kurang darah (anemia) ataupun ada tidaknya infeksi mengingat umumnya sering terjadi infeksi saluran kencing pada kaum hawa. Akan lebih baik bila ibu telah melakukan pemeriksaan TORCH saat persiapan kehamilan (premarital check up).
Apakah kehamilan saya normal atau ada kelainan? Dengan patokan dari usia kehamilan dan pemeriksaan USG, kemungkinan pertama yang harus muncul adalah adanya kantong kehamilan. Jika kantong ini tidak berkembang sesuai usia kehamilan dan tidak ditemukan janin di dalamnya berarti ada kelainan yang disebut telur kosong. Contoh lain di usia kehamilan 6-7 minggu, juga lewat pemeriksaan USG, organ fetus harus sudah bisa terlihat secara keseluruhan meski belum detail. Ketiadaan denyut jantung janin bisa berarti ada kematian hasil konsepsi.
Jika diketahui memiliki kista dengan diameter lebih dari 5 cm ibu umumnya akan diobservasi selama kehamilan. Jika kista membesar akan dilakukan operasi pengangkatan di awal trimester kedua (sekitar usia kehamilan 15-16 minggu). Kista yang dibiarkan dikhawatirkan akan membesar dan terpuntir sehingga dapat mengganggu pertumbuhan janin.
Bila ada kelainan atau ketidaknormalan, pada saat pemeriksaan harus dipastikan apakah sifat ketidaknormalan atau kelainan tersebut mayor ataupun minor. Jika diprediksikan kondisi bakal memburuk (misalnya kelainan dapat menyebabkan kematian atau kelainan berat) akan dipikirkan tindakan terminasi atau pengakhiran kehamilan.
Suplemen apakah yang harus dikonsumsi? Dokter akan menganjurkan ibu untuk mengonsumsi asam folat di usia tiga bulan pertama sebelum kehamilan atau paling tidak selama trimester awal. Tujuannya untuk mencegah terjadinya cacat bawaan pada janin (Neural Tube Defect).
Bolehkah berhubungan intim? Dokter umumnya membolehkan sepanjang kehamilan tak memiliki keluhan.
(Tabloid Nakita/Dedeh Kurniasih)
Sent from Indosat BlackBerry powered by