Mamuju (ANTARA News) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Barat menargetkan 48.450 peserta KB baru sesuai dengan kontrak kinerja yang ditetapkan oleh pemerintah pusat hingga akhir tahun 2011.
"Sebanyak 48.450 peserta KB baru kita targetkan hingga akhir tahun ini. Jika target tersebut tercapai maka upaya pemerintah untuk menekan angka kelahiran di masyarakat melalui program KB bisa diwujudkan dengan baik," kata Kepala BKKBN Sulbar H Abdullah Kemma MSi di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, jumlah peserta KB baru hingga kini masih sekitar 27.392 orang atau baru mencapai 56,54 persen.
"Kami yakin target peserta KB baru di Sulbar akan bisa tercapai secara optimal. Ini juga setelah melihat animo masyarakat untuk menjadi peserta KB baru setiap kabupaten menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan,"terangnya.
Ia menyampaikan, pemerintah akan terus berupaya mengkampanyekan program KB dalam rangka mendukung visi BKKBN yakni penduduk tumbuh seimbang tahun 2015 sehingga kelak negara ini mampu mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
"Program KB memang gaungnya sempat memudar setelah zaman orde baru. Namun, rupanya pemerintah menyadari betapa pentingnya program KB sehingga dalam beberapa tahun belakangan gema program KB kembali terdengar nyaring,"ungkapnya.
Abdullah mengemukakan, jumlah sasaran peserta KB baru tahun 2010 hanya sekitar 39.794 orang dengan realisasi sekitar 27.410 atau hanya mencapai 68,88 persen.
`Ia mengatakan, peserta KB baru lebih dominan menggunakan IUD dengan capaian sekitar 947 orang atau 83,54 persen dari total target sasaran 1.134 orang.
Sedangkan peserta KB yang menggunakan implant kata dia, jumlahnya sekitar 1.949 orang, yang menggunakan cara suntik sebanyak 8.735 orang, MOW hanya sebanyak 121 orang, Pil sebanyak 11.418 orang, MOP sekitar 163 orang dan pengguna kondom mencapai 4.059 orang.
Dia mengatakan, bertambahnya jumlah peserta KB baru di Sulbar tersebut juga karena gencarnya program sosialisasi dan advokasi yang dilakukan BKKBN di setiap kabupaten dengan menggandeng sejumlah komponen masyarakat setempat.
Dia juga menyampaikan, cara lain yang ditempuh untuk mensosialisasikan program KB di Sulbar, maka jajarannya pun ikut kerja sama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama serta tokoh adat di setiap kelompok masyarakat kabupateuntuk memberikan pemahaman tentang pentingnya pembatasan kelahiran demi memperkuat dan meningkatkan kesejahteraan rumah tangga, di tengah kondisi dan perkembangan ekonomi dewasa ini.
"Prinsipnya, target peserta KB tahun ini akan bisa dicapai secara optimal. Makanya, dukungan semua pihak pun harus ikut terlibat dalam mengkampanyekan program KB itu sendiri," katanya. (ACO/Z002)