Di Inggris, Gay Boleh Donor Darah Asal ...

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Di Inggris, Gay Boleh Donor Darah Asal ...
Sep 9th 2011, 05:21

Jum'at, 9 September 2011, 12:21 WIB

Pipiet Tri Noorastuti

VIVAnews - Kementerian Kesehatan Inggris akhirnya sepakat memperbolehkan pria homoseksual mendonorkan darahnya. Syaratnya, mereka tidak melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis selama satu tahun.

Larangan mendonorkan darah seumur hidup bagi pasangan sesama jenis berlaku di Inggris sejak 1980. Aturan itu muncul sebagai bentuk antisipasi terhadap penyebaran penyakit menular seksual melalui darah, seperti, AIDS, HIV, dan hepatitis B.

Seiring perkembangan penelitian terkini mengenai penyebaran penyakit itu, Komite Penasehat Keamanan Darah, Jaringan dan Organ (Sabto) meninjau kembali larangan itu. Hasilnya, mereka merekomendasikan pencabutan aturan itu dengan syarat.

"Pria yang melakukan hubungan seksual sesama jenis tanpa atau dengan kondom kurang dari 12 bulan, masih belum diperkenankan mendonorkan darahnya," demikian menurut Kementerian Kesehatan Inggris yang resmi memberlakukan aturan baru tersebut mulai 7 November mendatang.

Larangan memberikan donor darah seumur hidup tetap berlaku untuk penderita sifilis, HTVL (Human T-lymphotropic virus), hepatitis B atau C, dan mereka yang pernah bekerja sebagai pekerja seks komersial.

"Donor darah adalah kehidupan, banyak dari kita tak bisa menyaksikan orang-orang yang kita cintai hidup tanpa pertolongan orang lain," kata Menteri Kesehatan Masyarakat, Anne Milton.

"Namun, pengecekan yang tepat berdasar uji ilmiah ketat harus terus dilakukan dan dipastikan untuk menjaga keamanan. Sangat penting bagi orang-orang untuk memenuhi kriteria seleksi pedonor."

Sementara itu, sejumlah kelompok peduli hak asasi manusia tetap menganggap aturan baru itu diskriminatif. Sebab, tidak semua pria homoseksual berperilaku tidak aman.

"Meskipun kebijakan baru merupakan kemajuan besar pada aturan yang ada tapi tak mengurangi diskriminatif, larangan berhubungan seks 12 bulan masih berlebihan," kata seorang aktivis senior, Peter Tatchell, seperti dikutip dari Telegraph.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post