FOTO : Kain Nusantara di Rumah Pesona Kain

VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
FOTO : Kain Nusantara di Rumah Pesona Kain
Sep 29th 2011, 06:01

VIVAnews - Kain-kain dari berbagai daerah di Indonesia, memang selalu memikat. Kain tradisional seperti batik, tenun dan songket dibuat bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sandang, tetapi juga menggambarkan makna filosofis mendalam.

Beberapa kain bahkan dibuat dengan proses yang sangat rumit, memakan waktu hingga berbulan-bulan. Tak heran beberapa kain tradisional menjadi sangat langka, karena sudah jarang yang membuat. Hal ini yang kemudian mendasari dibentuknya Perkumpulan Rumah Pesona Kain, yaitu untuk melestarikan kain-kain nusantara.

Didirikan oleh para pencinta dan kolektor kain, Linda Agum Gumelar, Ike Nirwan Bakrie, Sri Redjeki Sulistio, Darwina Sutowo, Ade K. Syarfuan, Seminarti Gobel, Rahmi Tahir, Linda Herlina dan Yuni Adam pada September 2005, Rumah Pesona Kain melakukan kegiatan berupa pembinaan kepada pengrajin kain tradisional.

"Salah satu kegiatan kami yaitu pendampingan produksi. Kami mendatangkan ahli tekstil untuk memberikan pembinaan kepada para pengrajin terkait pewarnaan, bahan baku dan komposisi motif," kata Ike Nirwan Bakrie, Ketua Rumah Pesona Kain saat ditemui di booth Rumah Pesona Kain, World Batik Summit 2011.

Saat ini menurutnya, pengrajin kain tradisional sudah tidak begitu banyak, terutama kain dengan teknik pembuatan yang sulit. Hal ini sering ditemui di berbagai daerah di Indonesia. Dan, salah satu solusi untuk mengatasinya yaitu dengan melakukan modifikasi teknik, agar proses pembuatan lebih cepat namun tak mengurangi kualitas.

Bekerjasama dengan desainer Ghea Panggabean, Rumah Pesona Kain membina pengrajin untuk membuat  kain tenun ikat Geringsing Pengembangan. Ini merupakan modifikasi Geringsing, kain khas desa Tenganan, Bali.

Bertema 'Gadis Tenganan Bali', Ghea mengeluarkan koleksi busana, perpaduan kain Geringsing dengan Lok Chan. Nuansa klasik memang jadi kekhasan keduanya. "Di Bali Geringsing dan Lok Chan memang sering dipadukan dan dikenakan saat upacara adat. Saya ingin menampilkan dalam nuansa yang lebih antik," kata Ghea.

Selain Geringsing, masih banyak koleksi kain dan busana yang dipamerkan Rumah Pesona Kain di World Batik Summit 2011, di JHCC. Intip saja koleksinya di sini.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post