Kesehatan jantung (dok. Corbis)
VIVAnews - Penyakit jantung tidak hanya dapat menimpa kaum pria karena jumlah pasien wanita terus meningkat setiap tahunnya. Dalam hal gejala, memang ada beberapa perbedaan antara pria dan wanita.
Gejala utama penyakit jantung pada wanita, antara lain, tekanan atau ketidaknyamanan di bagian dada, mual, muntah, berkeringat, pusing, dan kelelahan ekstrim. Wanita dan pria sebenarnya memiliki faktor risiko penyakit jantung yang sama.
Namun, penyebab utama penyakit jantung pada wanita dan pria dapat berbeda. Berikut penyebab utama penyakit jantung pada wanita, dilansir dari healthmeup.
- Sejarah kesehatan keluarga Wanita lebih rentan terkena penyakit jantung jika ayah atau saudara laki-lakinya terserang jantung sebelum usia 55 tahun. Atau, jika ibu atau saudara wanitanya terserang jantung sebelum usia 65 tahun.
- Menopause Faktor risiko utama lainnya adalah rendahnya tingkat estrogen yang dilanjutkan dengan menopause. Hal ini mengakibatkan munculnya risiko penyakit kardiovaskuler dalam arteri yang lebih kecil. - Stres atau depresi Depresi atau stres dapat dengan mudah berakibat pada kesehatan jantung. Kondisi emosional yang buruk pada wanita memungkinkan mereka mengikuti gaya hidup yang tidak sehat. - Rokok Sama halnya pada pria, merokok adalah faktor risiko jantung terbesar.
Terkait hal itu, wanita memerlukan pencegahan dan penanganan yang berbeda di tiap tingkatan usianya. Untuk itu, ketahui apa saja hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan jantung sesuai usia. 1. Usia 20an Jika Anda memiliki gaya hidup sehat dan selalu melaksanakan tindakan pencegahan, Anda tidak perlu khawatir akan serangan jantung. Tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan seperti memeriksa riwayat kesehatan keluarga, mengontrol berat badan, rutin memeriksakan tekanan darah dan kadar kolesterol. Memperhatikan pola makan pun penting. Sertakan selalu makanan-makanan sehat seperti buah-buahan, biji-bijian, sayuran, dan daging tak berlemak dalam menu makanan.
2. Usia 30an Pada usia ini, aktivitas akan bertambah, sehingga Anda sering lupa akan kesehatan tubuh. Anda harus selalu menghindari pemicu utama penyakit jantung, seperti merokok atau alkohol. Sebaiknya konsumsi makanan yang kaya akan lemak jenuh, serat, daging tak berlemak, sayur, serta ikan.
3. Usia 40an Ketika menginjak usia kepala empat, Anda harus mulai lebih mendengarkan apa kata tubuh. Secara teratur, monitor berat badan dan mulai lakukan program kesehatan jantung dengan mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga.
Pada usia ini, sangat penting bagi Anda untuk tidak hanya menghitung kalori, tapi juga memeriksakan bagaimana Anda memperlakukan tubuh sesuai kadar kalori. Tetap lakukan rutinitas diet, setidaknya konsumsi 4,5 cangkir buah-buahan dan sayuran setiap hari, biji-bijian sekitar satu ons atau minyak ikan yang kaya akan omega 3.
4. Usia 50an Seiring berubahnya bentuk tubuh, Anda harus belajar untuk mengadopsi gaya hidup sehat dengan meminimalisir faktor risiko sebanyak mungkin. Aktif dan nikmatilah berbagai program kebugaran.
Walau Anda belum memulai gaya hidup sehat ketika muda, tak ada salahnya memulai dari sekarang. Rutinlah memeriksakan kesehatan dan selalu konsultasikan kondisi tubuh pada dokter. Pilih makanan yang memiliki kandungan sodium rendah untuk membantu Anda mengontrol tekanan darah.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }