TEMPO Interaktif, London - Seorang gadis remaja hampir tewas dalam kasus keracunan darah yang disebabkan oleh tamponnya. Kasus ini terbilang langka dengan kejadian satu di antara sejuta.
Si gadis, Paige Roffey, 15 tahun, ambruk di rumahnya di Rayleigh, Essex, dengan toxic shock syndrome setelah menggunakan tampon atau pembalut selama empat jam.
Dia awalnya akan dipulangkan dari rumah sakit oleh dokter yang menganggap itu serangan virus. Tapi Paige kemudian bergegas kembali ke Southend Hospital setelah pingsan di kamar mandi.
Ibu Paige, Sarah, 39 tahun, diberitahu dokter bahwa Paige berada dalam kondisi kritis dan jatuh koma selama dua hari. "Saya duduk di samping ranjang putriku dan merencanakan pemakamannya. Saya tidak berpikir ia akan pulih."
Untungnya, kondisi Paige membaik dan ia bisa meninggalkan rumah sakit setelah 10 hari. Sekarang, ibu dan anak itu tertarik untuk menyoroti potensi bahaya tampon.
Toxic shock syndrome adalah penyakit yang sangat jarang, namun sangat parah, yang disebabkan oleh racun bakteri. Penyakit ini mempengaruhi sedikitnya 20 orang per tahun dan disebabkan oleh trauma seperti luka bakar atau gigitan serangga. Hanya ada dua kasus dalam setahun penyakit yang dikaitkan dengan tampon.
Dalam kondisi masih lemah, Paige kembali ke sekolah dan ia bertekad untuk memperingatkan perempuan muda lainnya dari bahaya menggunakan tampon.
"Saya masih merasa sakit beberapa hari, tetapi saya mendapatkan kekuatan kembali. Saya hanya ingin mengetahui lebih jauh tentang penyakit ini."
Seorang juru bicara Proctor and Gamble, pembuat Tampax, produk yang digunakan Paige, mengatakan, "Kami senang mendengar bahwa Paige telah pulih. Kami sedang menyelidiki kasus ini, tetapi tidak dapat berkomentar apa pun saat penyelidikan masih berlangsung."
DAILY MAIL | EZ