KOMPAS.com - Pasangan muda perlu merencanakan keuangan, terutama pada masa awal pernikahan. Dengan begitu keuangan keluarga bisa lebih stabil.
Perencana keuangan, pendiri Akbar's Financial Check Up, Aidil Akbar Madjid mengatakan perencanaan keuangan yang perlu disiapkan pasangan menikah adalah asuransi dan pendidikan anak. Untuk mengatur keuangan keluarga, Akbar menyarankan pasangan merencanakan keuangan sesuai pos masing-masing.
Akbar menyebutkan, pos perencanaan keuangan bisa dibagi tiga. Perencanaan keuangan jangka pendek, menengah, dan panjang.
"Perencanaan keuangan jangka pendek lebih untuk memenuhi kebutuhan di bawah satu tahun. Sedangkan jangka menengah untuk 1-5 tahun. Sementara perencanaan keuangan jangka panjang untuk periode di atas lima tahun," kata Akbar dalam program acara Arisan bertema "Financial Planning", ditayangkan Kompas TV, Rabu (14/9/2011). Merencanakan keuangan Perencanaan keuangan jangka pendek bisa dilakukan dengan menyimpan uang dalam tabungan, deposito, atau logam mulia. Penyimpanan uang dengan cara ini memiliki risiko lebih rendah.
Kalau untuk merencanakan keuangan jangka menengah, seperti membeli rumah, mobil, menyiapkan dana pendidikan anak usia prasekolah, siapkan dana dengan berinvestasi. Simpan uang Anda pada produk keuangan berbasis surat utang. Seperti obligasi, ORI, Reksa Dana Pendapatan Tetap.
Sedangkan untuk perencanaan keuangan jangka panjang, seperti untuk dana kuliah anak, pensiun, traveling, atau naik haji bagi umat muslim, simpan dana Anda pada produk keuangan berisiko tinggi namun menghasilkan keuntungan lebih optimal. Reksa Dana Saham bisa menjadi pilihan untuk berinvestasi menyiapkan kebutuhan jangka panjang. Hindari utang kartu kredit Akbar mengatakan masalah yang banyak dialami pasangan menikah adalah utang. Terutama dengan penggunaan kartu kredit yang tak terencana dan tak terkontrol dengan baik.
Karenanya Akbar menyarankan, sesuaikan penghasilan dengan limit kartu kredit. Jika penghasilan Anda sekitar Rp 5 juta, maka pastikan limit kartu kredit Anda, maksimal adalah Rp 10-15 juta. Jangan melebihi dari itu. Limit kartu kredit harus 2-3 kali dari pendapatan bulanan Anda.
Agar keuangan keluarga tetap aman dan stabil, pembagian peran suami dan istri dalam mengatur keuangan juga penting.
"Biasanya istri menjadi menteri, yang bertugas mengatur penggunaan uang karena biasanya lebih mengetahui kebutuhan rumah tangga. Namun, suami juga punya peran untuk mengawasi," tandas Akbar.
Sent from Indosat BlackBerry powered by