Senin, 26 September 2011, 14:12 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti
ilustrasi pasangan (doc Corbis)
Tanya: Kami sudah menjalin hubungan selama tiga tahun. Meski kami menganut agama berbeda, namun kami merasa sangat cocok. Awalnya, kami tak mengira hubungan ini bisa bertahan lama. Kami tak pernah bertengkar atau ribut masalah serius. Kalaupun terjadi perselisihan kami selalu bisa mengatasinya dengan komunikasi yang baik sampai tuntas.
Yang menjadi masalah adalah masa depan kami. Klasik memang, masalah agama. Awalnya, orangtua saya ragu karena perbedaan suku dan agama. Namun, kondisi keluarga saya yang broken home membuat orangtua akhirnya menyerahkan keputusan di tangan saya walau berat hati.
Sementara orangtua kekasih saya tidak setuju dengan hubungan kami. Mereka sempat menjodohkan kekasih saya dengan seorang wanita. Tapi, kekasih saya menolak hingga memicu pertengkaran di keluarganya. Ujungnya, saya disalahkan menjadi biang kekacauan. Untungnya, kekasih saya membela.
Di antara kami tidak ada yang mau mengalah untuk pindah keyakinan. Bagi saya, tidak masalah menjalani perkawinan beda agama. Namun, pasangan saya sepertinya susah untuk meyakinkan keluarganya. Apalagi dia anak bungsu yang menjadi harapan satu-satunya keluarga untuk mendapat istri dari suku sama.
Masalah suku dan agama menjadi beban bagi masa depan kami. Saya ingin menuntaskan semuanya. Pernah kami mencoba berpisah, namun baru tiga hari, kami sudah rujuk. Kami sudah sangat ketergantungan satu sama lain. Apa yang harus saya lakukan?
RH
Jawab: Sepertinya, memang harus ada petemuan keluarga. Harus ada beberapa penengah yang tidak memihak manapun, artinya yang menjembatani hubungan Anda dan pasangan. Ketika tidak ada kata tidak setuju, harus ada keputusannya hari itu juga tanpa harus menyakiti diri Anda dan pasangan.
Tapi, apabila ada kata setuju, semuanya harus ikhlas. Baik orangtua dan yang lainnya harus bisa saling menjaga dan menghormati. Anda dan pasangan harus berani ambil sikap. Hanya semuanya harus rasional dan berpikiran panjang demi masa depan Anda berdua.
Baca juga: Terapi Tampar Payudara di Bangkok
Konsultan: Feri Purwo
Jika Anda punya masalah percintaan atau perkawinan, kirimkan pertanyaan Anda ke rubrik 'Bincang Hati' melalui email " konsultasi.fiesta@vivanews.com ". Jangan lupa untuk mencantumkan nama lengkap Anda dan pasangan, berserta tanggal lahir. Nama pengirim akan disamarkan. Anda juga bisa curhat di www.curhaters.com atau di Twitter di @Feripurwo.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }