Penciptaan trend merupakan hasil dari sebuah pengamatan mendalam tentang gaya hidup, serta perubahan sosio ekonomis dalam masyarakat, berbalut inspirasi dan naluri untuk menciptakan keindahan.
KapanLagi.com - Ikatan Perancang Mode Indonesia atau Indonesian Fashion Designers Council, secara konsisten menampilkan helatan akbar sebagai acuan pergerakan trend mode tanah air. Selama bertahun-tahun IPMI Trend Show merupakan salah satu ajang paling ditunggu sebagai pencetus arahan mode tanah air, baik bagi para pemerhati mode maupun industri terkait.
Pada 12 – 13 Oktober 2011, IPMI akan kembali menggelar Trend Show. Bertempat di Plasa Bapindo, Acceleration menggarisbawahi dedikasi IPMI untuk mengolah inspirasi dan visi menjadi karya yang meretas masa menuju sebuah masa depan sarat optimisme. Dengan mengusung sub tema Sanctuary, Parallel Dimension dan Big Bang, Adesagi Kierana, Barli Asmara, Era Soekamto, Tri Handoko, Tuty Cholid, Valentino Napitupulu akan mengangkat percepatan melalui perkembangan spiritualitas, teknologi hingga esensi dari sebuah eksistensi.
Sebagai institusi yang tanggap dengan perkembangan dunia mode, IPMI Trend Show 2012 mengajak penikmat mode untuk mengulas kembali perjalanan organisasi berusia 26 tahun ini, khususnya menyoroti ciri dan karya para anggota. Dikemas dalam sebuah pameran instalasi modern, beragam dokumentasi IPMI serta little black dress karya para anggota IPMI menjadi artefak nyata, dari sebuah perjalanan panjang dan usaha tiada henti untuk menghasilkan sebuah karya.
Keindahan sebuah busana tertera melalui beragam detil makro dan mikro. Namun fungsionalitas kerap kali menjadi unsur penentu. IPMI Trend Show 2012 juga menampilkan kolaborasi antara para desainer IPMI dan MAXISTYLE, salah satu produk tekstil terkemuka dengan spesialisasi tekstil uniform korporat dan busana kerja. Dalam show pembuka, Adesagi Kierana, Ari Seputra, Barli Asmara, Denny Wirawan, Era Soekamto, Ghea Panggabean, Hutama Adhi, Syahreza Muslim, Tri Handoko dan Valentino Napitupulu akan menampilkan 32 set kreasi busana uniform, untuk berbagai industri korporasi termasuk di antaranya perbankan, penerbangan, perhotelan, restoran, instansi pemerintah hingga industri otomotif. Sebuah sinergi apik antara budaya korporasi dan energi dunia mode.
Sebagai organisasi mode pertama, IPMI senantiasa menampilkan berbagai perubahan yang mampu memberikan nuansa baru bagi dunia mode tanah air. IPMI Trend Show 2012 tampil dengan konsep semi show tunggal dan show tunggal. Memungkinkan para penikmat mode untuk lebih menikmati IPMI Trend Show 2012. Perkembangan ini yang merupakan ciri khas IPMI sebagai salah satu poros utama dalam penciptaan trend dan percepatan dunia mode Indonesia.
Trend Show 2012 akan menampilkan koleksi dari desainer-desainer IPMI pada tanggal 12 dan 13 Oktober 2011. Pada hari Rabu, 12 Oktober 2012, Opening Show akan menghadirkan gelaran uniform korporat kolaborasi antara para desainer IPMI dengan MAXISTYLE. Tri Handoko, Denny Wirawan, Hutama Adhi, Syahreza Muslim, Ari Seputra, Adesagi Kierana, Ghea Panggabean, Valentino Napitupulu, Era Soekamto akan menghadirkan beragam uniform korporat, di antaranya perbankan, penerbangan, perhotelan, instansi pemerintah hingga industri otomotif.
Dengan koleksi bertajuk "Big Bang", Tri Handoko mengangkat kekuatan dari harapan dan optimisme, di tengah maraknya kekacauan, ketakutan dan tekanan di seluruh dunia. Mengeksplorasi detail melalui sentuhan motif paisley, bunga dan dedaunan, Valentino Napitupulu menampilkan siluet yang ringan dan bebas untuk menerjemahkan keanggunan wanita.
Bertajuk "The Touch of Art" koleksi Valentino kali ini juga akan menampilkan koleksi busana pria. Garis rancangan klasik dan formal, hadir dengan sentuhan modern yang siap mencuri perhatian.
Adesagi Kierana, menerjemahkan keinginan wanita untuk selalu menjadi pusat perhatian dalam koleksi bertajuk "Almost Famous" Dalam siluet yang terstruktur untuk memberi kepercayaan diri, garis playful, edgy dengan keindahan asimetris, memberi acuan bahwa tampil dramatis adalah pilihan tepat di musim ini.
Pada hari Kamis, 13 Oktober 2012, IPMI Trend Show 2012 kembali menghadirkan 3 desainer IPMI, Era Soekamto, Tuty Cholid dan Barli Asmara. "Swargaloka" dipilih oleh Era Soekamto untuk menerjemahkan kecantikan wanita Indonesia, yang dalam keberagaman budaya memiliki hasrat untuk menemukan surga dalam dirinya. Perpaduan antara budaya Bugis dan Jawa hadir dalam perpaduan busana dan teknik lilit khas kedua kerajaan. Didukung penuh oleh pemerintah daerah Sulawesi Selatan, kain Tenun Sulawesi Selatan, dengan materi ATBM dan Chigon, dikemas dalam sebuah rangkaian koleksi modern dan dinamis, sebagai penggambaran percepatan kemajuan mode Indonesia. Terinspirasi oleh kecantikan wanita Sulawesi Selatan, dan semburat nuansa yang akrab dengan suku Bugis, "Baine Gammara" yang berarti wanita cantik dalam bahasa Sulawesi Selatan diangkat sebagai tajuk dari koleksi terbaru Tuty Cholid. Busana tradisional bodo asal suku Bugis menjadi sumber inspirasi dengan ragam warna shocking pink, oranye, bottle green, tosca dan emas. Tenun ikat, sungkit dan ATBM hadir sebagai perayaan kekayaan budaya Indonesia.
Mengangkat teknik macramé Barli Asmara mengolah benang pita dalam warna-warna natural menjadi sebuah koleksi yang sarat keindahan. Kecantikan alam, eksotisme serta nilai-nilai tradisional, berpadu menjadi sebuah konsep yang sarat orisinalitas. Melalui teknik dengan tingkat kesulitan cukup tinggi ini, Barli Asmara mengangkat tema "Natural Bond Beauty" keindahan natural dalam simpul-simpul yang unik dan rumit. (wo/ana/prl/bee)