TEMPO Interaktif, Jakarta - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah risiko utama di balik stroke, gagal jantung, aneurisma, bahkan penyebab kematian dalam kondisi medis yang serius. Tetapi anehnya, kita tidak benar-benar tahu apa penyebab hipertensi ini.
Banyak informasi yang menyebutkan bahwa pemicu tekanan darah tinggi adalah pola makan yang buruk atau kecenderungan genetik. Dua hal itu ternyata hanya terbukti berkolerasi terhadap hipertensi dan bukan penyebab kondisi tersebut. Bahkan 95 persen atas semua kasus hipertensi--terutama kategori hipertensi esensial--tak diketahui penyebabnya secara medis.
Penelitian di pusat kardiologi Rumah Sakit Chaoyang Beijing melaporkan bukti konklusif yang berbeda. Mereka menemukan hubungan antara cytomegalovirus manusia (HCMV) dan hipertensi esensial. HCMV adalah virus yang umum menginfeksi kebanyakan orang.
Sering kali virus tersebut dalam keadaan dorman di tubuh manusia dan tidak menunjukkan gejala yang berarti. Namun saat virus ini menjadi aktif, maka tekanan darah tinggi bisa terjadi. Kondisi ini kemudian diperburuk oleh faktor genetik dan pola hidup yang buruk. Jika vaksin untuk virus ini bisa dibuat, maka secara radikal dapat mengurangi hipertensi esensial tersebut.
"Ini pertama kalinya seseorang berhasil menemukan hubungan ini. Perlu dilakukan tes lagi dalam lingkup yang lebih luas dari pasien," ujar peneliti Yang Xinchun. Para peneliti menekankan pencarian vaksin atas virus ini masih akan berlangsung lama. Kita tidak bisa mengubah faktor genetik. Tindakan yang memungkinkan adalah menjaga pola makan dan menjalani gaya hidup sehat untuk mengontrol hipertensi ini.
io9 | ISMI WAHID