Pemeriksaan belum lama ini menunjukkan sedikitnya 10 dari 130 anak dari Fukushima menunjukkan adanya kelainan pada kelenjar tiroid mereka.
Dokter-dokter Jepang telah mulai mengadakan pemeriksaan dan pengetesan atas 360 ribu anak yang tinggal di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang rusak karena gempa dan tsunami bulan maret lalu.
Para dokter ingin mengetahui apakah kebocoran radiasi PLTN itu mengakibatkan peningkatan risiko kanker tiroid.
Pemeriksaan dilakukan mulai hari Minggu di Fukushima Medical University, atas anak-anak yang berada dalam dua kota terdekat dari PLTN Fukushima, yang mengalami kebocoran radiasi sejak tanggal 11 maret. Kira-kira 20.000 orang penduduk dilaporkan tewas atau hilang dalam gempa bumi yang disusul tsunami itu.
Belum ada orang yang meninggal karena radiasi itu, tapi pemeriksaan yang diadakan belum lama ini menunjukkan sedikitnya 10 dari 130 anak-anak yang diungsikan dari Fukushima menunjukkan adanya kelainan pada kelenjar tiroid mereka.
Kata para pejabat pemeriksaan lanjutan akan diadakan tiap dua tahun sampai anak-anak itu mencapai usia 20 tahun. Kemungkinan dibutuhkan beberapa tahun untuk melihat apakah kelainan pada kelenjar tiroid itu akan berkembang menjadi kanker.
Ketika terjadi kecelakaan PLTN di Chernobyl tahun 1986, sejumlah orang dinyatakan terkena kanker tiroid empat atau lima tahun kemudian.