menstruasi (dok. Corbis)
VIVAnews - Apakah Anda kerap mengalami keputihan? Keputihan sebenarnya merupakan kondisi normal akibat pengaruh hormon. Namun, perlu waspada dengan kondisi tertentu yang menunjukkan gangguan pada organ reproduksi wanita.
Normalnya, cairan yang keluar berupa lendir, jernih hingga keputih-putihan, seperti krim atau elastis, tidak berbau, tidak menimbulkan rasa pedih atau panas saat berkemih ataupun gatal.
Cairan itu umumnya muncul diproduksi oleh sel-sel yang membatasi bagian rahim, serviks dan organ intim wanita. Cairan ini secara alamiah bisa membersihkan area kewanitaan. Fungsinya juga untuk menjaga daerah intim wanita tetap terlumasi dan terlindung dari infeksi.
Yang perlu diwaspadai ketika warnanya keabu-abuan, kekuningan atau kehijauan, berbau amis atau busuk, jumlahnya lebih banyak dari biasanya, ada bercak darah, timbul rasa sakit atau gatal, terasa nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seksual.
Kelainan penyebab keputihan adalah peradangan atau infeksi di daerah vagina, leher dan badan rahim, saluran telur dan jaringan sekitarnya. Jangan remehkan kondisi ini karena bisa memicu peradangan pada daerah rahim dan saluran telur sehingga menimbulkan penyempitan saluran telur yang menghambat pertemuan sel mani dan sel telur saat pembuahan. Ini bisa menghambat kehamilan.
Memeriksakan diri merupakan tindakan yang tepat karena akan diketahui penyebab keputihan. Dokter akan melakukan pemeriksaan luar pada daerah kemaluan dan pemeriksaan dalam untuk mengetahui kondisi vagina, rahim dan organ lainnya di daerah rongga panggul.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }