Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Pelaksanaan Festival Bunga Nusantara I tahun 2011 yang digelar Pemerintah Kota Pagaralam di Sumatera Selatan, 29 Oktober 2011, diikuti 40 peserta telah menghabiskan dana hingga Rp6 miliar.
"Berdasarkan penetapan anggaran untuk pelaksanaan Festival Bunga Nusantara itu, pada dua satuan kerja, yaitu Dinas Pariwisata dan Seni Budaya sebesar Rp3,8 miliar, dan Dinas Pertanian dan Hortikultura sebanyak Rp2,2 miliar," kata Ketua Fraksi Gunung DPRD Pagaralam, Alpian, di Pagaralam, Minggu.
Sebetunlya, kata dia, dana Festival Bunga Nusantara itu sudah pernah dianggarkan pada APBD Pagaralam tahun 2010 lalu sebesar Rp5,3 miliar, namun karena terjadi penundaan sehingga pelaksanaannya baru bisa dilakukan pada tahun 2011 ini.
"Anggarannya tidak mengalami perubahan, hanya pelaksanaannya saja dilakukan pengunduran pada tahun ini," ujar dia.
Pemkot Pagaralam juga mengajukan anggaran tambahan yang sudah disetujui DPRD setempat, untuk menngikuti acara yang sama di Amerika Serikat, yaitu di Kota Pasadena.
"Kalau untuk anggaran ke Pasadena sudah disahkan sekitar Rp1,5 miliar, dan pada kegiatan itu Pagaralam sebagai peserta festival di sana," kata dia pula.
Secara keseluruhan, kata dia, dana yang akan diserap dalam kedua kegiatan festival bunga, baik di Pagaralam dan Pasadena AS mencapai Rp7,5 miliar.
"Sebetunya dana ini cukup besar, sehingga perlu dilakukan pengawasan agar pemanfaatannya bisa lebih maksimal dan tepat sasaran," ujar dia.
Wali Kota Pagaralam, Djazuli Kuris, mengatakan kegiatan Festival Bunga Nusantara I tahun 2011 ini cukup banyak peserta yang datang termasuk utusan dua negara tetangga, yaitu Vietnam dan Malaysia, serta peserta utusan puluhan provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia, termasuk dari Sumsel.
"Kegiatan ini merupakan salah satu promosi wisata untuk mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Pagaralam," ujar dia
Menurut Djazuli, melalui berbagai event ini setidaknya kunjungan wisatawan ke Pagaralam ditargetkan akan mampu menembus angka 15.000 orang tahun 2011, baik domestik maupun mancanegara.
"Bisa dibayangkan semua aspek kehidupan masyarakat ikut terlibat dalam kegiatan ini termasuk petani bunga. Bukan hanya sektor pariwisata saja yang dapat bangkit, juga termasuk sendi ekonomi kerakyatan akan ikut bergerak," kata dia pula. (ANT-127)