KOMPAS.com - Salah satu kehebatan perempuan adalah kemampuannya menjalankan berbagai peran sekaligus, misalnya bekerja sambil mengurus keluarga. Ternyata, sifat keibuan Anda juga bisa diterapkan dalam menjalankan pekerjaan. Karena, sebenarnya mengurus rumah tangga memiliki banyak kesamaan dengan manajemen perusahaan. Anda harus bisa menjadi seorang guru, motivator, sekaligus penjaga kedisiplinan. Berikut beberapa pelajaran yang bisa diambil saat mengurus rumah tangga, untuk diterapkan dalam mengelola manajemen kantor.
1. Jangan bertindak negatif. Pagi hari sering menjadi saat yang paling menyebalkan, tepatnya ketika Anda harus membangunkan anak-anak. Anak-anak yang sulit diatur, dan suami yang tidak segera membantu, bisa membuat Anda kesal sepanjang hari. Maklum, ketika anak-anak berbuat kesalahan dan Anda menegur mereka, biasanya mereka akan lebih marah dan membuat lebih banyak kekacauan. Anda harus berperan banyak dalam hal ini, dan memutuskan lingkaran negatif yang terjadi.
Hal ini sama dengan yang terjadi di kantor. Jika semua hal yang Anda berikan kepada staf adalah hal negatif, maka ini akan berakibat pada semakin banyaknya perilaku buruk staf Anda, dan berakibat pada menurunnya produktivitas kerja mereka. Sebagai manajer, sudah menjadi tugas Anda untuk mengubah hal tersebut.
2. Biarkan mereka menjalankan tugasnya. Anak tidak akan belajar untuk merapikan kamar tidurnya hanya dengan melihat Anda membersihkannya. Biarkan dia merapikan kamarnya sendiri, sementara Anda membantunya sesekali saja. Dengan demikian Anda bisa mendidik anak-anak untuk mandiri dan mengerjakan tugasnya sendiri. Demikian pula halnya dengan staf Anda di kantor. Ajarkan mereka tugas-tugas yang harus mereka lakukan sehari-hari, dan pastikan mereka mampu mengerjakan tugas yang menjadi bagiannya. Bantu mereka sesekali saja, supaya mereka tidak terus menggantungkan harapan pada Anda untuk mengambil alih pekerjaan mereka.
3. Konsisten. Setiap orang, atau lembaga, pasti mempunyai aturannya sendiri. Semua peraturan tersebut harus dilakukan secara konsisten. Misalnya, sepulang sekolah atau les, anak-anak harus tidur siang. Maka, aturan itu harus terus berlaku kapan saja, bukan boleh dilanggar bila di televisi ada film yang ingin ditonton. Hal yang sama juga perlu diterapkan di kantor, untuk beberapa aturan yang memang berlaku mutlak.
4. Setiap orang punya prioritas. Setiap orang di rumah memiliki tujuan dan cita-cita tertentu yang ingin dicapai, misalnya anak ingin menjadi pilot, atau pembuat game. Maka jangan sekali-kali memaksanya memiliki tujuan dan cita-cita sesuai keinginan Anda pribadi. Hal ini juga berlaku di dalam kantor. Sangat penting untuk menyadari bahwa semua hal yang penting untuk kita belum tentu berarti bagi orang lain. Setiap orang di kantor punya tugas dan tujuan penyelesaian masalah yang berbeda.
5. Miliki waktu bersantai. Sebagai seorang ibu, sesekali penting rasanya untuk menikmati sedikit waktu untuk menyenangkan diri sendiri seperti nyalon atau nonton film. Setelah melakukan berbagai hal ini, Anda berharap waktu untuk bersama anak-anak dan keluarga bisa lebih menyenangkan karena pikiran yang jenih. Demikian pula dengan pekerjaan. Rehat sejenak dan manjakan diri sendiri dari kesibukan bekerja. Hal ini membuat Anda lebih bugar, dan punya lebih banyak ide untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
Sumber: The Grindstone