TEMPO Interaktif, Bogor - Penderita ganguan jiwa di Indonesia mencapai angka 19 juta orang. Ironisnya, sebanyak 18.800 penderita itu hidup dalam pemasungan. "Kasus pemasungan disebabkan karena keterbatasan akses masyarakat terhadap informasi dan layanan kesehatan jiwa," jelas Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Alma Lucyati dalam Puncak Acara Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat, Senin, 10 Oktober 2011.
Menurut Alma, jumlah penderita gangguan jiwa di Jawa Barat masih tertinggi secara nasional. Saat ini, Jabar menduduki peringkat pertama disusul Gorontalo dan Sulawesi Tengah. "Angka 20 persen itu lebih besar dari angka rata-rata nasional 11,6 persen atau sekitar 19 juta orang mengalami gangguan jiwa," katanya.
Alma bertekad melalui kegiatan Puncak Acara Kesehatan jiwa sedunia, Pemerintah Provinsi Jabar terus berupaya menekan tingginya angka gangguan jiwa dan kasus pemasungan yang terjadi di tanah.Pasundan. "Kami akan terus bersinergis dengan semua pihak dalam menanggulangi permasalahan gangguan jiwa ini," ungkapnya.
Adapun Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menyatakan, dari total 9000 Puskesmas di Indonesia hanya 70 puskesmas yang mampu melayani penderita gangguan kejiwaan. "Maka dari itu pentingnya investasi pembangunan kesehatan jiwa,"kata Endang.
ARIHTA U SURBAKTI