TEMPO Interaktif, Sidney- Jika Anda ingin lebih berbahagia dalam hidup, tidurlah yang cukup. Anjuran ini terutama untuk Anda yang berusia 30-an dan 40-an tahun. Pasalnya, rentang usia tersebut merupakan usia yang paling membutuhkan istirahat cukup dan dalam kondisi paling membutuhkan dorongan untuk berbahagia.
"Gangguan tidur mempunyai dampak yang sangat besar pada tingkat kebahagiaan kita," ujar Dr. Anthony Grant, yang mendukung keyakinannya itu dengan sebuah survei online. Riset ini dirancang untuk menghitung skor kebahagiaan kita dengan jumlah total skor 100, tergantung dari berbagai faktor, termasuk waktu tidur.
Proyek yang dinamakan "The Happily Healthy Project" yang diikuti oleh hampir 60 ribu orang Australia ini, menunjukkan skor 62,4 untuk 56 persen orang Australia yang tidur antara tujuh sampai delapan jam pada malam hari. Skor 52,8 untuk 36 persen orang yang tidur kurang dari tujuh jam per malam. Skor Australia secara nasional adalah 59.
Dr. Grant yang merupakan direktur dari unit pelatihan psikologi di University of Sydney, yang juga dikenal dalam pertunjukan televisi 'Making Australia Happy' yang disiarkan ABC akhir tahun lalu, mengatakan bahwa usia 35 sampai 44 tahun adalah mereka yang skor kebahagiaannya paling rendah. Sementara mereka yang berusia 65 tahun memiliki skor paling tinggi yakni 66.
Orang pada usia rentang usia 35-44 tahun umumnya membesarkan anak, tetapi mereka juga berusaha untuk menjaga aktivitas sosial mereka sembari menjaga kelangsungan karier mereka.
Semua faktor tersebut, kata Dr. Grant, bisa mengambil alih prioritas untuk tidur. Karena itu, sambung dia, bukanlah suatu yang kebetulan jika skor mereka pada usia tersebut adalah yang terendah, yaitu rata-rata 56.
Namun, bukan hanya mereka di usia 30-an dan 40-an yang mengalami problem dengan jumlah jam tidur mereka. Dr. Grant mengatakan bahwa di seluruh dunia, gangguan tidur merupakan penyakit epidemis yang tak disadari.
"Bukan hal yang aneh untuk orang pada level tengah manajemen atau lebih tinggi, untuk bekerja mulai pukul 8 pagi hingga 12 jam kemudian..dan mereka pulang dengan membawa pekerjaan di dalam laptop atau ponsel mereka," ujar dia.
Dari situ, kata Dr. Grant, problem tidur dimulai karena otak kita masih bekerja ketika kita seharusnya sudah tidur.
Sementara mereka yang berusia 65 tahun ke atas, lebih bahagia karena merasa nyaman dengan kehidupan mereka. "Ketika Anda berusia 60 tahun, anak-anak biasanya sudah tidak tinggal bersama di rumah, dengan demikian Anda bisa menjalani kehidupan finansial yang stabil dan Anda pun bisa tidur cukup," kata Dr. Grant.
Dua hal yang disarankan Dr. Grant yang diyakini bisa membuat perbedaan besar dalam skor kebahagiaan kita dan mempermudah untuk tidur bagi rata-rata orang Australia adalah membantu sesama dan mempunyai sikap yang positif.
"Di masyarakat kita yang semakin konsumeristis, kita berpikir kita bisa membeli kebahagiaan tetapi kita tidak bisa menemukannya dari barang-barang kita beli," cetus dia. "Kita harus mengurangi pikiran tentang keinginan untuk bepergian dan membeli kebahagiaan dan lebih berpikir untuk memberikannya secara gratis."
Dalam upaya untuk bersikap lebih positif, Dr. Grant menyarankan untuk membuat rincian kegiatan selama sehari, ketika hendak tidur. "Berbaringlah di tempat tidur dan sempatkan beberapa saat untuk mengingat kejadian hari itu, apa yang menyenangkan, bagaimana Anda membantu orang lain dan tulis tiga hal bagus yang Anda sangat berterima kasih karenanya," kata dia.
SYDNEY MORNING HERALD | ARBA'IYAH SATRIANI