KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa kesulitan meminta bantuan kepada anak, seperti membereskan mainannya misalnya? Meski berkali-kali Anda sudah menjelaskan, bahwa ia harus bertanggungjawab membereskan mainan setelah digunakan, tetap saja anak tak menurutinya.
Anak-anak prasekolah sebenarnya sudah diajarkan mengenai aturan dan norma secara konsisten. Sedikit banyak mereka sudah memahaminya. Namun, penanaman aturan dan norma bukanlah proses yang singkat. Ada saja kendala yang menghadang, termasuk ngeyel dan membangkang untuk tidak mematuhi norma atau aturan yang ada.
Sani B Hermawan, Psi, Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, Jakarta menjelaskan penyebab pembangkangan bisa dilihat dari faktor internal maupun eksternal. Sebagai orangtua, Anda perlu memahami sejumlah faktor penyebab anak ngeyel ini agar memilih cara yang lebih tepat untuk menanganinya.
1. Faktor internal * Ego Ego anak-anak 4-5 tahun mulai berkembang. Hal ini membuat anak-anak mencoba otoritasnya untuk menguasai dan mengendalikan lingkungan, bukan sebaliknya, lingkungan yang mengendalikan dirinya. * Meningkatnya kemampuan kognitif, bahasa, dan sosial Anak semakin menyadari bahwa ia dapat bertindak secara mandiri karena memiliki kekuatan untuk berlaku sesuai kehendaknya. Dengan kata lain, anak berada dalam masa "mencoba-coba" sampai di mana keinginannya bisa disampaikan atau diekspresikan.
* Karakter bawaan Perlu dipahami, setiap anak berbeda dalam memahami suatu aturan. Ada anak yang mudah dan ada anak yang sulit. Hal ini merupakan kecenderungan bawaan dari lahir.
2. Faktor eksternal * Aturan di rumah Barangkali tanpa disadari aturan yang diterapkan di rumah terlalu keras atau bahkan sebaliknya terlalu "longgar".
* Ingin diperhatikan Anak merasa tidak diperhatikan karena kehadiran adik bayi yang menyita perhatian ayah dan ibunya. Ia ingin mendapatkan perhatian, menginginkan sentuhan yang dapat membuatnya merasa tenteram. Ia memerlukan pelukan, ciuman, serta usapan kepala yang penuh kehangatan. Dalam kasus ini anak sedang marah kepada orangtua karena sesuatu yang ia inginkan tidak dipenuhi.
* Protes dan melawan pendapat Pembangkangan juga dapat sebagai bentuk "protes" lantaran tak dibelikan sesuatu oleh ayah atau ibunya.
(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)