Menyamakan Rutinitas Tidur bersama Anak

KOMPASfemale
KOMPASfemale
Menyamakan Rutinitas Tidur bersama Anak
Oct 29th 2011, 07:11

KOMPAS.com - Banyak perempuan merasa lega ketika si kecil akhirnya tertidur. Mereka merasa, inilah waktunya untuk membereskan rumah dan menyelesaikan beberapa pekerjaan kantor yang sempat terbengkalai. Namun, "godaan" untuk terus bekerja ini harus dicegah. Justru karena Anda begitu sulit menemukan waktu untuk beristirahat ketika bayi terbangun, Anda perlu mencuri waktu untuk tidur saat si kecil sudah terlelap.

Ketika anak sudah memasuki usia dua tahun, tantangannya akan semakin besar. Anda mungkin tidak akan terbangun tengah malam untuk menyusui, memompa ASI, mengganti popok, atau membedong bayi. Namun Anda harus menciptakan rutinitas tidur yang efektif agar anak tidur pada waktunya sepanjang malam. Jika siang atau sore hari anak terlalu banyak tidur,  ia akan melek sepanjang malam dan membuat Anda harus ikut bermain dengannya.

Maka, agar kondisi tersebut tidak memengaruhi aktivitas Anda, coba sinkronisasikan rutinitas tidur Anda dengan rutinitas anak, agar Anda mendapatkan tidur berkualitas yang Anda butuhkan.

1. Buat diri Anda lelah Anak akan tidur lelap setelah seharian bermain. Anda bisa menirunya, namun dengan aktivitas yang bermanfaat untuk Anda. Misalnya, nge-gym. Luangkan waktu untuk latihan setidaknya 30 menit dalam sehari, namun berikan waktu beberapa jam bagi tubuh Anda untuk melakukan transisi antara waktu olahraga dan waktu tidur.

2. Berhenti bekerja Sekali lagi, rasanya menggoda untuk membereskan pekerjaan ketika rumah mulai sunyi. Namun, godaan ini bisa menghambat tidur Anda. Pakar dari Mayo Clinic menyarankan untuk mematikan semua perangkat elektronik sekitar 30 menit sebelum Anda mulai berbaring. Sebab, penelitian menunjukkan bahwa pendaran cahaya dari televisi atau laptop bisa menstimulasi otak, membuatnya lebih sulit tertidur. Lebih baik, gunakan lampu yang redup, bacalah buku, atau mandilah dengan air hangat supaya tubuh menjadi lemas dan siap tidur. Anda kepikiran dengan tugas-tugas yang harus Anda lakukan esok hari? Cobalah mencatatnya dalam daftar to-do-list. Setelah itu, matikan ponsel, dan tinggalkan semuanya untuk besok.

3. Cermati apa yang Anda makan Apa yang masuk ke mulut sepanjang hari bisa memengaruhi bagaimana Anda tidur pada malam hari. Butuh waktu berjam-jam bagi kafein untuk bekerja di dalam sistem tubuh Anda, jadi jika Anda kesulitan tidur pada malam hari, lebih baik tidak memesan kopi ukuran grande saat Anda ngopi-ngopi pukul 18.00. Pada sebagian orang, bahkan teh atau soda saja sudah membuat mereka sedikit kesulitan tidur.

4. Jangan hanya berbaring Menurut pakar dari Mayo Clinic, bila Anda sudah menghabiskan 15 menit hanya dengan membolak-balikkan tubuh, terpejam dan melek kembali, Anda akan lebih sulit lagi terlelap. Daripada bete di atas tempat tidur namun tidak bisa tidur-tidur, coba tulis jurnal, isi teka-teki silang, baca buku, atau duduklah di tepi ranjang sambil melakukan peregangan sampai Anda merasa lebih lelah. Ingat, jangan menyalakan televisi atau laptop.

5. Curi waktu untuk tidur siang Nggak ada salahnya ikut tidur siang bersama si kecil. Toh, Anda tak akan tidur selama si kecil tidur. Terlelap sekitar 15 - 30 menit saja sudah cukup untuk memulihkan mata yang berat. Anda akan bangun dalam kondisi yang lebih bugar dan berenergi.

* Ingin mengetahui problema ibu bekerja, tips gaya dan menjaga kebugaran, baca Lipsus Working Mom

Sumber: SheKnows

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post