KapanLagi.com - Seperti sudah disebutkan, lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh. Lemak dan minyak biasanya jadi tertuduh utama sumber kolesterol tinggi. Padahal, tak semua lemak dan minyak itu 'jahat'. Benarkah semua jenis lemak dan minyak itu tak sehat?
Ada bukti bahwa tidak semua asam lemak jenuh sama. Asam stearat misalnya, tak meningkatkan kadar kolesterol atau memberi risiko penyakit jantung. "Ini adalah alasan, dark chocolate sehat untuk jantung," sebut David L. Katz, MD, dosen di Yale School di Public Health, AS. Lalu, kenapa lemak jenuh mendapat fitnah selama ini? "Kebanyakan lemak jenuh itu meningkatkan kolesterol jahat, itu yang membuat nama lemak jenuh jadi buruk," jelas Jonny Bowden, PhD, penulis buku THE HEALTHIEST MEALS ON EARTH.
Lemak jenuh tidak selalu meningkatkan kolesterol. "Ada banyak tipe lemak yang harus diketahui ketimbang hanya 'LDL jahat', 'HDL baik'. LDL sendiri paling tidak memiliki 5 jenis tipe lagi. Ada yang berbahaya, ada yang tidak. Namun singkatnya, lemak jenuh (saturated fat) cenderung meningkatkan LDL. Lemak jenuh juga meningkatkan HDL, biasanya lebih tinggi ketimbang LDL, dan membuat kandungan lemak darah jadi lebih baik, meskipun jumlah total kolesterol bisa meningkat," ucap Bowden.
Lantas, bukan berarti lalu Anda memesan steak iga lebih banyak lagi. Lemak jenuh tetap memberi dampak. Memilih daging merah harus teliti: pilih yang tidak berlemak, biasanya relatif lebih aman dan memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah. James J. Kenney Ph.D., Direktur Riset di Pritkin Nutrition, AS., menolak jenis lemak jenuh apapun. "Tak ada satupun jenis lemak jenuh alami yang tidak meningkatkan LDL-C (loe density lipoprotein cholesterol). Karena ada kandungan palmitic, myristic, dan lauric acids, tiga jenis asam lemak yang terbukti bisa tingkatkan LDL-C dan biang kerok penyumbatan pembuluh darah (atherosclerosis)," urainya. Dia juga menjelaskan, satu-satunya yang membedakan LDL adalah potensi LDL tiap orang tidak sama. Mungkin saja, LDL si A lebih berbahay dari LDL si B. Namun, LDL tetap saja berbahaya.
Intinya: Agar tak terjebak menjalani pola makan tinggi lemak jenuh, batasi asupan sumber-sumbernya seperti kuning telur, mentega, daging merah. "Untuk telur, sebaiknya seimbangkan dengan mengonsumsi omega-3 yang bersifat anti-inflamasi dan fitonutrisi dari sayur dan buah," ucap Bowden.
Pilih mana: lemak tak jenuh ganda atau tunggal?
Kedua jenis lemak yaitu lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fat) dan lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fat) mempunyai fungsi baik untuk tubuh. Tapi, asam lemak tak jenuh tunggal memiliki kebaikan tambahan bagi jantung. Menurut Lona Sandon, Med, RD, dosen nutrisi di University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, AS., "Lemak tak jenuh tunggal (yang didapat dari minyak zaitun dan kacang-kacangan) membantu menurunkan total lemak dan kadar LDL cholesterol dengan menambah HDL cholesterol yang melindungi pembuluh darah arteri. Lemak tak jenuh tunggal juga membantu menurunkan tingkat peradangan tubuh."
Sementara lemak tak jenuh ganda seringkali muncul dalam bentuk lemak esensial seperti omega-3 dan omega-6. umumnya, lemak tak jenuh ganda ini bisa menurunkan lemak total dan kadar LDL. Sayangnya, lemak jenis ini juga bisa menurunkan HDL cholesterol yang baik untuk jantung.
Intinya: Kedua jenis lemak ini bagus dalam dosis yang sedang dan tepat.
Lanjutan: Pilih Minyak Kelapa atau Minyak Zaitun? (fitness/wsw)
Source: Fitness Magazine, Edisi September 2011, Halaman 81