TEMPO Interaktif, Jakarta - Permen karet, gula-gula, maupun minuman bersoda (soft drinks) bebas gula, yang selama ini dipasarkan sebagai minuman alternatif yang menyehatkan, ternyata bisa merusak gigi, menyebabkan masalah perut, dan tidak seperti yang dipromosikan: dapat menurunkan berat badan. Demikian diungkapkan oleh hasil penelitian yang dipublikasikan di the British Dental Journal (BDJ).
Studi tersebut mengungkapkan bahwa makanan dan minuman bebas gula terdiri dari asam aditif yang ternyata menyebabkan masalah gigi karena mengikis enamel (lapisan mengkilat) pada gigi konsumen. Temuan "risiko tersembunyi" ini dapat mempengaruhi penjualan dari produk-produk minuman bebas gula yang selama ini diyakini sebagai produk yang sehat.
Riset yang berjudul "Apakah pembuatan produk bebas gula benar-benar sehat untuk gigi?" mengungkap adanya "risiko tersembunyi" itu. Produk diet atau bebas gula umumnya memakai zat yang dinamakan 'sugar alcohols' atau polyols. Zat ini ternyata bisa menyebabkan keasaman pada mulut yang kemudian mengikis enamel (lapisan mengkilat) pada gigi.
Zat-zat ini, termasuk xylitol, yang oleh Komisi Eropa diizinkan untuk dipasarkan sebagai produk yang aman bagi gigi. Xylitol banyak dipakai sebagai bahan dasar pembuatan permen karet. Xylitol dikenal luas di Inggris sebagai produk bebas gula yang bisa ditemukan dengan mudah di pasaran.
Para akademisi dari dua universitas di Boston, yakni Helsnki dan Southern Nevada, yang melakukan kajian literatur tersebut menyimpulkan: "Karena produk yang menggunakan sorbitol dan xylitol meningkat, publik harus diedukasi dengan informasi risiko tersembunyi zat ini."
GUARDIAN | ARBA'IYAH SATRIANI
.png)
