Suplemen Vitamin Terkait Kematian Lansia?

Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Suplemen Vitamin Terkait Kematian Lansia?
Oct 11th 2011, 10:40

TEMPO Interaktif, Jakarta - Multivitamin dan beberapa suplemen diet, yang digunakan oleh sekitar 234 juta orang dewasa di Amerika, diduga lebih banyak mendatangkan mudarat ketimbang manfaat. Sebuah studi menunjukkan ada hubungan nyata antara tingkat konsumsi vitamin yang tinggi dan rata-rata kematian wanita lanjut usia (lansia).

Berdasarkan riset yang dipublikasikan di the Archives of Internal Medicine, konsumsi multivitamin ada hubungannya dengan meningkatnya risiko kematian sebesar 2,4 persen. Menurut penulis dalam studi tersebut, kalsium—yang selalu dianjurkan bagi para lansia untuk memperbaiki tulang—ternyata mempunyai efek yang mendukung naiknya angka kematian.

Ini mengagetkan. Selama ini, banyak orang orang mengkonsumsi suplemen agar kesehatannya lebih bugar. Namun penelitian terbaru mengungkapkan bukti bahwa sejumlah vitamin dan suplemen itu justru berbahaya, demikian diungkapkan Goran Bjelakovic, seorang doktor di the University of Nis di Serbia, dan Cristian Gluud, seorang doktor di Copenhagen University Hospital di Denmark, dalam editorialnya.

"Karena itu," kata Jaakko Murso, seorang ahli nutrisi di University of Minnesota in Minneapolis dan University of Eastern Finland di Kuopio, "yang terbaik adalah mengurangi penggunaan suplemen untuk menurunkan risiko."

Hampir 40 ribu wanita berusia antara 55 hingga 69 tahun saat studi ini dimulai, melaporkan asupan vitamin yang mereka konsumsi selama 19 tahun. Laporan konsumsi suplemen meningkat bertahun-tahun kemudian menjadi 85 persen pada 2004, dari sebelumnya 63 persen pada 1986.

Suplemen lain yang dihubungkan dengan meningkatnya risiko kematian adalah vitamin B6, asam folat, zat besi, magnesium, seng, dan tembaga. Riset itu mendapati bahwa asupan zat besi meningkatkan risiko kematian sebesar 3,9 persen.

Repotnya, masih menurut studi tersebut, hampir separuh dari semua orang dewasa di Amerika mengkonsumsi suplemen diet pada 2000. Tahun lalu saja, penjualan vitamin di toko-toko obat di Amerika dan berbagai gerai, selain Wal-Mart Stores Inc, mencapai US$ 3,3 juta (Rp 29,7 miliar).

BLOOMBERG | ARBA'IYAH SATRIANI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post