Liputan6.com, Ottawa: Satu lagi efek buruk dari merokok. Mereka yang gemar mengisap rokok memiliki risiko lebih tinggi terserang stroke jika dibandingkan yang tidak. Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Universitas Ottawa, Kanada, baru-baru ini.
Penelitian melibatkan 900 partisipan, yang 750 di antaranya adalah perokok aktif. Ditemukan mereka yang merokok memiliki risiko sepuluh kali lipat lebih besar terserang stroke ringan, empat kali lipat lebih besar terserang stroke akibat pembuluh darah pecah, juga dua kali lipat lebih besar terserang stroke akibat pembekuan darah.
Para peneliti juga menemukan, mereka yang bersedia menghentikan kebiasaan merokok akan mendapatkan kembali harapan hidup seperti sebelumnya dalam waktu 18 bulan hingga dua tahun.
"Hasil penelitian kami memberikan satu lagi bukti tentang pentingnya membantu orang untuk menghantikan kebiasaan merokok. Ini juga merupakan peringatan bagi komunitas neurologi untuk menghentikan kebiasaan merokok pada pasien dengan kasus stroke," kata pimpinan penelitian, Dr. Andrew Pipe.(Zeenews/ULF)