Liputan6.com, Birmingham: Pepatah yang berbunyi "sarapan seperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam seperti budak" mungkin ada benarnya. Sarapan pagi yang bergizi ternyata dapat mencegah serangan snidrom metabolik. Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Alabama, Birmingham, Inggris, baru-baru ini.
Penelitian melibatkan tikus sebagai subjek penelitian. Ditemukan, tikus yang mendapatkan makanan pagi dengan kandungan lemak yang cukup memiliki sistem metabolisme yang baik, juga kemudahan untuk mencerna makanan apa pun sepanjang hari. Sedangkan tikus yang mendapatkan makanan pagi yang sama, yang dilanjutkan dengan makanan siang dengan lemak tinggi, ditemukan mengalami berat badan, intoleransi glukosa, yang berujung pada serangan sindrom metabolik.
"Makanan pertama yang dikonsumsi akan mempengaruhi sistem metabolisme kita sepanjang hari. Jika kita mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat, maka manfaat dari karbohidrat dapat dirasakan sepanjang waktu. Begitu juga dengan lemak," kata pimpinan penelitian, Martin Young, Ph.D.
Menurut beberapa sumber, Sindrom metabolik atau sindrom X adalah kumpulan dari faktor-faktor risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular. Ini juga merupakan prekursor dari serangan diabetes dan penyakit jantung. Lamanya waktu dari sindrom metabolik hingga terjadinya penyakit di atas bisa 15 tahun atau lebih tergantung faktor genetik dan pola hidup yang bersangkutan.
Gangguan metabolisme termasuk sindrom metabolik biasanya mulai terjadi pada usia di sekitar 35 tahun (saat pola hidup berubah). Diet yang salah, stres serta perilaku yang salah, dan kebiasaan berisiko seperti merokok semuanya akan mempercepat perubahan dari sindrom metabolik menjadi penyakit yang serius.(Zeenews/ADO)