Rabu, 12 Oktober 2011, 16:22 WIB
Pipiet Tri Noorastuti, Febry Abbdinnah
stres (dok. Corbis)
VIVAnews - Stres memang menjadi biang keladi masalah kesehatan. Penelitian terbaru bahkan mengungkapkan bahwa stres kronis dapat mengarah pada kerusakan DNA.
Untuk membuktikan hal ini, para ilmuwan melakukan uji coba terhadap tikus percobaan. Ketika stres, kromosom pada hewan pengerat tersebut menunjukkan sebuah kelainan.
Para ilmuwan dari Pusat Kesehatan Universitas Duke mensinyalir hal ini akibat kerusakan fungsi zat-zat yang berperan dalam perlindungan DNA. Menurut Robert J. Lefkowitz, stres mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar adrenalin dan perubahan kadar protein p53.
Adrenalin berfungsi untuk menjaga kadar gula dalam darah. Peningkatan kadar yang signifikan dapat menyebabkan munculnya sel-sel kanker. Sedangkan protein p53 berfungsi sebagai penjaga sel DNA dari sel kanker. Protein ini tidak akan membiarkan terjadinya penyimpangan dalam DNA.
Ketika stres berkepanjangan, protein tersebut berada pada tingkat terendah dalam jangka waktu yang lama sehingga memungkinkan terjadinya kelainan DNA. Hal ini pun menyebabkan terjadinya tanda-tanda penuaan dini seperti munculnya uban (premature grey), keriput, hingga penyakit yang mematikan seperti kanker.
Jadi, jika Anda ingin selalu terlihat cantik dan sehat dalam jangka waktu yang panjang, hindari stres dan jauhkan masalah dari kehidupan Anda. (eh)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }