KOMPAS.com - Dilema ibu bekerja belum juga beranjak dari isu fleksibilitas waktu dan menyeimbangkan kehidupan personal dan pekerjaan serta karier. Ketika ibu bekerja mampu memiliki kendali atas pekerjaan, bebas mengatur waktunya, kesuksesan pun bisa diraih. Dan ternyata, kesuksesan seperti ini, kendali bebas atas pekerjaan, bisa diraih ibu bekerja, dari berbagai level kariernya.
Nani Koespriani, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Manajemen Sumber Daya Manusia (PMSM) Indonesia mengatakan kesuksesan dalam karier baginya adalah dengan memiliki kendali atas pekerjaan. Memiliki waktu yang fleksibel untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan atas dasar tanggung jawab.
"Kesuksesan bisa berbeda maknanya bagi setiap orang. Ada yang menilai dari kepuasan bekerja, uang yang banyak, atau kebebasan bekerja. Bagi saya, bisa menentukan pekerjaan sendiri, memiliki kendali atas pekerjaan merupakan kesuksesan," jelas Nani kepada Kompas Female di sela Konferensi Nasional SDM Indonesia yang diadakan PMSM di Jakarta, Rabu (26/10/2011) lalu.
Nani, yang berhasil menduduki kursi kepala divisi sejak usia 29 dan meraih posisi direktur pada usia 35, menegaskan siapa pun bisa memiliki kendali atas pekerjaan, bekerja dengan flexi time, tanpa memandang level kariernya. Artinya, tak hanya posisi atasan yang bisa memiliki kendali atas pekerjaan, kebebasan waktu dalam bekerja.
"Siapa pun bisa asalkan cari tempat bekerja yang tepat, dan harus profesional. Yang penting bekerja 40 jam dalam seminggu. Untuk menjalankan pekerjaan secara profesional membutuhkan tanggung jawab. Menjalankan pekerjaan dengan hati nurani. Siapa pun bisa mendapatkan kebebasan waktu dalam bekerja, namun jika ia tidak bertanggung jawab, mencuri waktu, ia menjadi tidak profesional," jelas Nani yang kini berprofesi sebagai Komisaris PT Agung Automall.
Kompentensi personal jika tak dibarengi dengan tanggung jawab dan bekerja dengan hati nurani, takkan mampu meraih kepercayaan, termasuk kebebasan waktu dalam bekerja.
Menurut Nani, terdapat sejumlah faktor yang turut menentukan seseorang bisa memiliki kendali atas pekerjaannya, mendapatkan fleksibilitas waktu dalam menyelesaikan pekerjaan setiap harinya. Di antaranya, kultur organisasi (perusahaan, instansi, lembaga swadaya masyarakat) tempat Anda bekerja. Faktor lain yang juga menentukan adalah tingkat kematangan organisasi, dan sistem organisasi yang sudah baku.
Artinya, jika Anda bekerja di perusahaan matang, dengan sistem manajemen organisasi yang jelas, didukung dengan budaya bekerja yang sesuai, Anda sangat mungkin memiliki flexi time dalam bekerja. Sejumlah perusahaan besar dan multinasional terbukti sukses menjalankan sistem dan budaya kerja ini.
"Sistem yang sudah baku juga menentukan. Anda memiliki flexi time dalam bekerja tapi juga melaporkan pekerjaan dengan sistem yang jelas, ada aturan tertulis yang mengatur pelaporan pekerjaan tersebut. Fleksibel tetapi ada aturan tertulis yang jelas," tutur Nani.
Namun kembali lagi, kepercayaan dan kesempatan untuk bekerja atas kendali sendiri, dengan flexi time, menuntut profesionalisme yang di dalamnya terdapat tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan diri dan menjalani pekerjaan dengan berlandaskan kode etik profesi dan sumber daya manusia.
Ingin tahu bagaimana ibu bekerja bisa sukses dalam kariernya? baca lipsus Working Mom.