Liputan6.com, Jakarta: Para ibu, pasti akan lebih senang bila memberikan sang buah hati ASI eksklusif di awal pertumbuhan. Namun dengan alasan tertentu, ada beberapa kaum Ibu yang enggan memberikan susu terbaiknya. Dan sebagai gantinya, mereka memilih susu instan berlabel sapi yang beredar di pasaran.
Padahal menurut penelitian, bayi yang dalam perkembangannya diberikan susu sapi, akan lebih riskan terkena alergi. Hal ini terjadi karena Imunoglobulin (IgE) dalam protein susu sapi, tak tercerna baik dalam tubuh bayi. Karena dianggap sebagai benda asing. Akibatnya dapat menimbulkan gangguan berupa gejala reaksi alergi, terlebih bila kondisi bayi lemah.
Agar alergi diketahui sejak dini, baiknya para orangtua dapat perhatikan riwayat kesehatan. Karena bisa jadi orangtua yang memiliki riwayat alergi, dapat menyumbang 70 persen penyakit pada buah hatinya disebabkan faktor genetik. Dan tentunya hal ini akan memberikan dampak tak baik.
Untuk itu, bila alergi menyerang anak tersayang Anda, gantilah susu sapi dengan ASI eksklusif. Bila produksi ASI tidak cukup memenuhi kebutuhan si kecil, Anda bisa mencari susu formula terhidrolisa sebagain (partially hidrolized), dan terhidrolisa penuh (extensively hydrolized). Setelah diberikan pada buah hati, perhatikanlah reaksi yang ditimbulkan. Bila muncul gejala yang membahayakan, segera hentikan sejenak.
Selain itu, seperti telur, ikan laut, kacang-kacangan, dan buah-buahan tertentu, biasanya dapat menimbulkan alergi pada bayi yang anti susu sapi. Karenanya, para orangtua diharap tak memberikan jenis makanan pemicu alergi tersebut. (www.info-sehat.com/AIS)