Tinjauan pelaksanaan manajemen Terpadu Balita Sakit Umur 2 - 5 tahun

Tinjauan pelaksanaan manajemen Terpadu Balita Sakit Umur 2 - 5 tahun:

Menurut SUSENAS 2001 Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 68 per 1000 kelahiran hidup, sebagian besar disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akut, diare dan gangguan perinatal/neonatal. Di propinsi Lampung menurut hasil SDKI 2005 Angka Kematian Balita mencapai 224 kasus per 165. 347 kelahiran hidup. Berdasarkan data hasil kegiatan program penanggulangan penyakit di Kota Metro tahun 2005 didapatkan prosentase cakupan ISPA pneumonia balita mencapai 10,7%, insiden rate penyakit diare yaitu 26,5 per 1000 KH, insiden rate DBD mencapai 29 per 1000 KH, dan gizi buruk mencapai 21 untuk bayi dan 72 untuk balita. Dapat digaris bawahi bahwa pneumonia, diare, DBD, dan gizi buruk merupakan masalah kesehatan yang membutuhkan penanganan intensif. Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem tatalaksana yang efektif, dalam hal ini penerapan MTBS merupakan salah satu upaya yang efektif dalam rangka menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Balita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran seberapa besar pelaksanaan MTBS umur 2 bulan-5 tahun oleh bidan di Puskesmas Iring Mulyo tahun 2007. Dengan besar sampel 4 orang bidan yang bertugas di ruang KIA/KB puskesmas Iring Mulyo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan tekhnik observasi menggunakan lembar check list terdiri dari 60 pernyataan dan pengukuran data menggunakan skala interval dengan perhitungan presentase. Objek penelitian ini adalah tenaga kesehatan di puskesmas Iring Mulyo Metro Timur, dan subjek penelitian yaitu Pelaksanaan manajemen Terpadu Balita Sakit.
Hasil analisa memperlihatkan bahwa 80 % pelaksanaan MTBS umur 2 bulan-5 tahun yang di lakukan oleh bidan yang bertugas di ruang KIA/KB puskesmas Iring Mulyo telah di lakukan dengan baik. Terdapat 86 % pelaksanaan MTBS umur 2 bulan-5 tahun pada kasus batuk/sukar bernapas dalam kategori baik. 84,82 % pelaksanaan MTBS umur 2 bulan-5 tahun pada kasus diare dalam kategori baik. 77,97 % pelaksanaan MTBS umur 2 bulan-5 tahun pada kasus demam dalam kategori baik. 74,07 % pelaksanaan MTBS umur 2 bulan-5 tahun pada kasus masalah telinga dalam kategori cukup. Dan 86,20 % pelaksanaan MTBS umur 2 bulan-5 tahun pada kasus anemia/BGM/umur anak < 2 tahun dalam kategori baik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan MTBS umur 2 bulan-5 tahun oleh bidan yang bertugas di ruang KIA/KB puskesmas Iring Mulyo Metro Timur telah di lakukan dengan baik.

Kata kunci: Pelaksanaan, Manajemen Terpadu Balita Sakit.  

Anda tertarikUntuk melakukan penelitian yang sama dengan penelitian di atas
ANDA DAPAT MEMILIKI KESELURUHAN ISI KTI : PESAN SEKARANG JUGA





Next Post Previous Post