Gaun Pengantin (shine)
VIVAnews - Wanita mana pun pasti ingin terlihat cantik maksimal di hari pernikahannya. Hal ini membuat banyak yang terobsesi untuk menurunkan berat badan jelang pernikahan. Tapi, makin besar keinginan calon pengantin wanita menurunkan berat badan, justru berat badannya makin bertambah.
Tim peneliti dari Flinders University di Australia, menemukan kalau 85 persen wanita ingin menurunkan berat badan sebelum pernikahan dilangsungkan. Target penurunan berat badan mereka juga cukup tinggi, mencapai 9 kilogram.
Penelitian yang dipublikasi dalam Journal Body Image ini, menganalisis 350 calon pengantin wanita satu bulan sebelum pernikahan dan enam bulan setelahnya. Diketahui, setengah dari calon pengantin wanita bisa menurunkan berat badan antara satu hingga dua kilogram.
Namun, calon pengantin yang sangat terobsesi untuk menurunkan berat badan, jauh sebelum pernikahan, berat badannya justru naik 2,14 kilogram. "Pemahaman saya dari situasi ini, bahwa mereka membatasi makan dan berolahraga dengan baik sebelum pernikahan, setelah itu tidak peduli lagi. Mereka berpotensi menciptakan lingkaran diet yoyo yang dapat memicu rasa ketidakpuasaan dengan kondisi tubuh secara jangka panjang," kata kepala peneliti, Dr. Ivanka Prichard, dikutip dari Daily Mail.
Ia juga mengungkap kalau tekanan untuk menurunkan berat badan jelang pernikahan bukan datang dari diri sendiri. Justru, karena pengaruh lingkungan, seperti keluarga, teman, media dan bahkan penjahit busana pengantin.
"Ada tekanan besar dari lingkungan untuk menurunkan berat badan jelang pernikahan," kata Dr. Ivanka.
Proses jelang pernikahan memang sangat rumit, menurut Ivanka ini adalah kombinasi dari berbagai sudut pandang masalah. Mulai dari sisi finansial, teknis, perasaan dan bisa memicu gangguan kesehatan mental. Namun, ia menekankan satu hal pada setiap calon pengantin wanita.
"Harus diingat kalau pasangan menikahi Anda karena ia cinta pada Anda. Bukan karena Anda terlihat langsing dengan gaun pengantin," ujar Dr. Ivanka.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }