Who Run The World? Girls!

KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Who Run The World? Girls!
Oct 7th 2011, 00:00

Apa yang dipikirkan pria ketika melihat wanita mandiri, sukses dan berani melakukan

Berikut penuturan mereka pada Cosmo.

KapanLagi.com - Fenomena 'kemerdekaan' wanita sepertinya sudah eksis sejak dulu. Dimulai dari pembakaran bra yang dilakukan oleh para feminis di tahun 70an, sampai movement di mana Lindsay Lohan dan Paris Hilton menolak untuk mengenakan celana dalam. Well, contoh terakhir itu sebenarnya lebih mengarah pada fashion crime, tapi intinya adalah: women today are more in charge of their lives, and their sexuality. Lirik-lirik lagu Top 40 pun menggambarkan semua ini: seperti Girls-nya Beyonce, hingga Fireworks dari Katy Perry yang mencoba membakar semangat kaum hawa untuk menjadi lebih independen, entah itu dalam hal cinta, karier, or life in general.

'Woman-on-top' memang telah menjadi lebih dari sekadar posisi seks. Banyak wanita telah menduduki posisi teratas di kantor, bahkan Cosmo jelas-jelas menulis, "83% pria tak keberatan jika pasangannya bergaji lebih tinggi". 83 persen? We've been defeated, BIG TIME! Gelar orang terkaya di dunia entertainment pun berada pada tangan sang Royal Highness, Oprah Winfrey. Thanks to her, kini pilihan hidup wanita tak lagi terbatas pada ibu rumah tangga atau sekretaris seperti di film seri Mad Men. Sekarang mereka telah menjadi pionir, ilmuwan, tattoo artist, rocker, CEO, Editor-in-Chief, presiden, penulis artikel seks, dan bahkan koruptor. Yang lebih parah lagi, kalau Anda melewati rak self-help di toko buku, Anda akan melihat judul-judul seperti, 'Nice Girl Don't Get The Corner Office', 'Nice Girl Don't Rule The World'... Sigh, ke mana perginya 'He's Just Not That Into You'?

Oke, mungkin ini mulai terdengar terlalu memelas. Kalau kekasih Anda sedang curi-curi membaca majalah ini (yap, kami melakukannya), mungkin ia akan merobek artikel ini sambil berseru, 'Jangan kasih tahu mereka dude!' Tapi Anda tetap harus tahu the real truth. Cosmo mungkin sudah memberitahu apa pendapat kami tentang (posisi) woman-on-top, maka sekarang saatnya Anda tahu pendapat kami tentang woman-in-charge.

Tentang Kesetaraan Gender...

Hmmm, mungkin ini memang sudah tak diragukan lagi, but... Is it really true? "Saya rasa wanita tidak bisa benar-benar mencapai kesetaraan dengan pria," kata Surya, 28 tahun, "karena kita adalah dua spesies yang sama sekali berbeda. Itu sama saja membandingkan apel dengan gajah. Tapi bukannya saya menentang emansipasi wanita, lho. Menurut saya, wanita lebih kuat secara mental dibandingkan pria." Seakan mencoba menyambung kalimat tersebut, Iman, 30 tahun, hanya berkomentar simpel seperti ini, "Secara fisik, pria dan wanita tidak setara." (Well, duh!).

Tapi di luar itu, sepertinya mayoritas pria telah menerima peran wanita yang telah merambah ke luar dari bahtera rumah tangga, dan ini dibuktikan dari pendapat beberapa pria yang mengatakan kalau saat ini pria mesti lebih banyak belajar tentang domestic work, karena, menurut Michael, 29 tahun, "Pria telah mengakui kalau pernikahan adalah equal partnership." (By the way jangan tanya kami kenapa Surya menggunakan metafor apel dan gajah untuk membandingkan pria dan wanita).

Tentang Siapa Yang Pertama...

Perihal first move oleh wanita sepertinya masih dipertanyakan, apalagi bagi para 'pemburu'. "Saya akan langsung kehilangan minat, apalagi kalau dia tidak jual mahal, saya akan berpikir dia 'wanita gampangan'," kata Ferry, 32 tahun. Dan pria mengakui kalau saat ini wanita lebih agresif, dan tak sungkan untuk melakukan first move. But there are rules. Yang penting adalah jangan terlalu kecentilan, karena ini adalah major turn-off bagi para pria. Well, hal ini memang khusus bagi mereka yang mencari pendamping serius, bukan one night stand semata. Tapi kalau pun Anda juga tipe pemburu, Anda boleh kok melancarkan serangan terlebih dulu. Caranya? Eye contact. "Saya pernah bertatapan dengan seorang wanita selama 20 detik," kata Ferry, "lalu dia menghampiri saya bercanda-canda, kemudian kami pun berdansa. It was fun!"

Tentang Gaji Lebih Besar

Seperti yang sudah di bilang di atas, sekarang banyak pria tidak keberatan kalau pasangannya berpenghasilan lebih. Why? Tak hanya kebutuhan hidup yang semakin mahal, pria juga semakin high maintenance, terutama untuk grooming dan boys' night out. "Mantan saya memiliki gaji lebih besar dari saya," ujar Iman, "dan saya tidak keberatan kalau ia ikut patungan membiayai liburan kami. It's simply fair."

Walau begitu, masalah ego pria tetap mesti diperhatikan: "Men love to give women stuff," ujar Marcel, 35 tahun, "tapi bagi pasangan, apapun yang saya berikan tetap tidak sebanding dengan apa yang dia bisa beli sendiri." So don't forget to be sensitive, ladies. Jangan sampai Anda terkesan memaksa pasangan untuk memperoleh gaji setara atau lebih dari Anda, karena ini akan benar-benar menginjak egonya.

Tentang Aksi Ranjang...

Kalau soal siapa yang memegang kontrol saat bercinta, tampaknya para pria dengan kompak berkata: tak ada masalah. Walaupun sebenarnya mereka tetap ingin menjadi sang inisiator. "Saya lebih suka melakukan first move, tapi menurut saya sih seksi kalau sesekali dia mendadak 'menerkam' saya," kata Iman. Dan ternyata, bagi beberapa pria, it's not just about sex. "Kalau seorang wanita melakukan hal itu, saya akan merasa dia benar-benar menginginkan saya," ucap Marcel. Jadi semua kembali lagi pada pertanyaan: is he really worth the effort? (Cosmo/wsw)

Source: Cosmopolitan Edisi Agustus 2011, Halaman 182

Provided by:

xxxxxxx

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post