KOMPAS.com - Saat Anda hamil, bukan hanya baju-baju hamil, perlengkapan bayi, atau nama bayi, yang harus disiapkan. Apabila kondisi Anda sehat dan Anda sedang merencanakan kehamilan, pastikan juga kesiapan kantor Anda. Gunanya agar kantor tidak merasa "kehilangan" Anda saat tiba waktunya Anda cuti hamil. Anda tentu tidak ingin masa-masa bahagia ketika si bayi baru lahir, atasan dan rekan kerja Anda terus-menerus mengirimkan email atau SMS untuk menanyakan masalah pekerjaan, bukan? Nancy W. Hall, penulis buku Balancing Pregnancy and Work, berbagi tiga hal yang harus Anda siapkan ketika merencanakan kehamilan.
Bekerja lebih awal, dan cari pengganti Ketika kehamilan sudah memasuki bulan ketujuh, mulailah untuk mengerjakan pekerjaan dengan lebih cepat. Jika Anda termasuk karyawan yang memiliki tugas-tugas yang selama ini hanya Anda kuasai, saat inilah Anda harus mencari karyawan pengganti yang sifatnya sementara. Setidaknya, karyawan pengganti ini sudah harus ada di kantor saat kehamilan Anda memasuki bulan kesembilan. Dengan demikian, Anda bisa mengajarkan tugas-tugas Anda kepadanya. Jika tiba-tiba Anda melahirkan lebih cepat, atau harus bed rest karena kondisi kesehatan Anda tak memungkinkan untuk bekerja, Anda bisa lebih santai karena semua pekerjaan Anda sudah diambil alih oleh rekan kerja.
Delegasikan tugas Delegasikan tugas-tugas Anda kepada rekan kerja yang lain, atau karyawan pengganti Anda. Apakah Anda orang yang memegang password untuk file tertentu, nomor kode brankas, atau apapun yang selama ini berada di bawah kekuasaan Anda? Pastikan pengganti Anda telah mendapat izin untuk mengakses file-file tersebut? Bereskan meja kerja Anda, dan tinggalkan benda-benda yang memang membantu pekerjaan karyawan lain. Susun jadwal dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh rekan kerja atau karyawan pengganti.
Bahas pekerjaan Anda seusai cuti Menjadi ibu baru tentu akan mengubah seluruh kehidupan Anda, tak terkecuali cara Anda bekerja. Coba bicarakan dengan atasan dan divisi pengembangan sumber daya manusia di kantor Anda, apakah Anda dapat bekerja dengan waktu yang lebih fleksibel nantinya? Apakah dalam sebulan pertama Anda bisa pulang satu jam lebih cepat? Apakah kantor bisa mengusahakan ruang laktasi untuk memompa ASI? Apakah Anda bisa mengambil jatah cuti besar atau core leave sekaligus saat cuti hamil supaya bisa menyusui lebih lama? Anda tak akan pernah tahu bila tidak mendiskusikannya.