Depresi pada Ayah Pengaruhi Perilaku Anak  

Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Depresi pada Ayah Pengaruhi Perilaku Anak  
Nov 9th 2011, 04:35

TEMPO Interaktif, New York - Anak-anak dengan ayah yang sedang mengalami depresi lebih berpotensi mengalami masalah emosional dan perilaku. Penelitian ini diperoleh dari studi terhadap lebih dari 20 ribu keluarga.

"Kami sudah lama mengetahui bahwa depresi pada ibu memiliki keterkaitan risiko gangguan pada anak. Tetapi, tak begitu jelas jika depresi dialami oleh ayah," ujar Jeremy Pettit, psikolog dari Universitas Internasional Florida di Miami yang terlibat dalam penelitian ini.

Anak-anak sangat memungkinkan memiliki masalah perilaku ketika kedua orang tuanya terkena depresi. Laporan penelitian ini telah dipublikasikan dalam Jurnal Pediatrics pada Senin, 7 November 2011. Hasil temuan itu menunjukkan adanya kebutuhan akan dokter anak dan pihak sekolah yang peduli terhadap depresi ayah dan konsekuensinya terhadap anak.

"Dalam gambaran besar kepedulian tentang anak-anak, kita berusaha untuk melakukan apapun yang terbaik untuk membantu mereka mencapai potensi tertinggi. Tetapi, ayah tak selalu teratur untuk memikirkannya," ujar Dr. Michael Weitzman, salah satu penulis penelitian dari New York University School of Medicine.

Weitzman menunjukkan kekhawatiran akan ayah yang mengalami depresi, terutama pada saat banyak orang tua yang kehilangan pekerjaan, sementara mereka harus berjuang menghidupi keluarga mereka. Atau bahkan banyak orang lain mengalami depresi saat mereka kembali dari Afganistan dan Irak dengan luka emosional.

Weitzman dan rekan-rekannya menggunakan data dari studi nasional yang mewawancarai 21.993 keluarga. Semua keluarga tersebut memiliki anak berusia 5 hingga 17 tahun serta ayah dan ibunya tinggal di rumah.

Tiap wawancara, baik ibu maupun ayah, menjawab pertanyaan tentang gejala-gejala depresi pada orang tua. Serta bagaimana kesulitan anak-anak bergaul dengan orang tuanya atau anak-anak lain. Juga bagaimana anak tersebut berperilaku di rumah maupun di sekolah mereka.

Hampir di setiap 9 dari 10 keluarga, baik ibu maupun ayah mengalami gejala depresi itu. Dan hanya 6 persen anak-anak memiliki skor tinggi terkait masalah emosional dan perilaku saat kedua orang tuanya mengalami gejala itu.

Sebelas persen anak-anak dengan ayah yang mengalami depresi memiliki masalah di rumah maupun di sekolah. Ketika ibu mengalami permasalahan serupa, jumlah tersebut berkembang menjadi 19 persen. Sementara jika kedua orang tua tertekan, satu dari empat orang anak terpegaruh akan perilaku dan emosionalnya.

Penelitian ini tidak membuktikan bahwa suasana hati orang tua dapat menular kepada anak-anak mereka. Sebagai contoh, bisa jadi ibu dan ayah lebih cenderung menjadi depresi bila anak-anak mereka memiliki masalah perilaku dan emosional itu.

"Orang tua yang mengalami depresi cenderung jarang mendekati anak-anak mereka, cenderung menampilkan perilaku yang kurang positif dan menampilkan perilaku negatif seperti dengan kekerasan," ujar Pettit.

Weitzman mengatakan bahwa tak ada yang berpikir untuk mencoba mengatur pelayanan kesehatan dalam mengidentifikasi dan membantu ayah yang mengalami depresi.

REUTERS HEALTH | ISMI WAHID

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post