KOMPAS.com - Selain mengundang antusiame para desainer Indonesia, perhelatan Jakarta Fashion Week 2012 juga mengundang minat para desainer mancanegara seperti desainer Mexico, Cristina Pineda dan Ricardo Covalin. Kolaborasi mereka berdua menghasilkan clothing line yang diberi nama Pineda Covalin.
"Pineda Covalin sudah berdiri sejak 15 tahun yang lalu di Mexico, dan (sudah didistribusikan di) beberapa tempat di Amerika, Paris, Swiss, Australia, Spanyol, dan Cile," ungkap Ricardo Covalin kepada Kompas Female, dalam wawancara khusus di Pasific Place, Jakarta, Kamis (17/11/2011) lalu.
Kerjasama dua desainer ini dimulai karena mereka memiliki kesamaan visi, misi, dan pandangan untuk menuangkan ide dan kreativitas mereka di atas bahan. "Kami berdua sama-sama terinspirasi oleh kebudayaan Mexico, dan akhirnya memutuskan untuk berkolaborasi menciptakan busana wanita dan pria dalam Pineda Covalin," timpal Cristina.
Pineda Covalin merupakan sebuah brand yang identik dengan berbagai busana dengan corak dan motif Mexico yang colourful dan cerah. Motifnya didominasi oleh bunga, kupu-kupu, keramik suku Tehuana, dan suku Chihuahua. "Pakaian merupakan identitas dan jati diri seseorang, dan juga tentang bagaimana seseorang mengekspresikan dirinya. Dan inilah ciri khas kami," ungkap desainer yang memiliki klien-klien seperti Salma Hayek, model dan penyanyi Chloe Biggs, sampai model Karolina Kurkova ini.
Sebagai desainer, Ricardo dan Cristina mengaku bahwa mereka juga memperhatikan perkembangan mode dan tren, namun hal ini tak membuat mereka terpaku pada tren yang tengah berlaku di dunia. Ketika disinggung tentang prediksi tren di tahun depan, dengan kompak mereka berdua mengatakan bahwa mereka tak mau mengikuti tren karena mereka justru ingin menciptakan tren mereka sendiri. "Kami tidak mau jadi pengikut, tapi kami mau jadi trendsetter," tukas mereka.
Kagum pada Indonesia Batik, nampaknya jadi salah satu alat publikasi Indonesia di mata dunia. Keindahan dan pesona batik juga mampu memikat hati Ricardo dan Cristina. "Inilah yang membuat kami menjadi sangat tertarik datang ke Indonesia untuk mengenal lebih jauh tentang batik," tukas Ricardo.
Nampaknya Indonesia juga harus berterima kasih pada Kedutaan Besar Mexico di Indonesia, karena publikasi yang tak henti dan menjadi salah satu hal yang menarik Ricardo dan Cristina datang ke Indonesia. Satu hal yang semakin menambah kekaguman mereka terhadap Indonesia adalah kuatnya rasa nasionalisme masyarakat Indonesia akan kebudayaannya.
"Saya kaget dan kagum karena masyarakat Indonesia suka pakai batik kemanapun mereka beraktivitas, maupun untuk sehari-hari. Lebih-lebih lagi, di mall juga ada ada satu lantai khusus yang menjual baju batik. Ini hebat sekali, saya sangat kagum karena di Mexico tidak seperti itu," tambah Ricardo.
Di Indonesia, Ricardo dan Cristina menyempatkan diri untuk melihat ragam batik yang bervariasi. Mereka menganggap ada kesamaan antara batik dan motif Mexico karena sama-sama dilukis dan menggunakan pewarna alami. Maka, terbersit keinginan mereka untuk memadukan kreasi batik dan kain Mexico sebagai koleksi selanjutnya. "Kami sangat suka dan tertarik untuk bekerja sama dengan Oscar Lawalata, karena kehebatannya untuk berkreasi dengan batik. Kita lihat hasilnya seperti apa batik dan kain Mexico nanti," ungkap Cristina dengan antusias.
Desain penuh warna Tampil di Promenade Stage, Pacific Place, Pineda Covalin menampilkan koleksi busana yang mengikuti lekuk tubuh, dengan motif-motif mistik yang beredar secara turun-temurun di Meksiko dan dipadukan dengan warna-warna berani. Brand ini banyak menggunakan motif kupu-kupu Monarch sebagai representasi dari flora dan fauna Meksiko yang ingin mereka tonjolkan. Ada pula bordir dari Hidalgo dan bordir Ttzoil. Selain itu, seniman kontemporer seperti Frida Kahlo juga ikut serta mendesain koleksi kali ini.
Pineda Covalin menawarkan busana-busana siap pakai dengan bahan yang cenderung tipis sehingga cocok digunakan di iklim tropis Indonesia. Rancangannya secara keseluruhan pun sangat sederhana, seperti gaun maxi yang bisa digunakan untuk ke pesta kebun atau pesta keluarga di pinggir pantai. Mayoritas gaunnya menonjolkan keindahan punggung wanita sehingga bagianpunggung selalu dibuat dengan belahan sangat rendah dan cenderung terbuka. Untuk Anda yang senang memamerkan keindahan punggung, koleksi ini cocok digunakan ke berbagai gelaran pesta yang informal. Sedangkan untuk busana kerja, Anda bisa memilih celana panjang biru dengan rompi tipis yang panjang dengan aksen pita yang mengikat pinggang.
(Christina Andhika Setyanti)