Rintihan dan jeritan wanita selama bercinta dapat menjadi stimulasi agar pria segera menyelesaikan permainan.
KapanLagi.com - "
Oh yes.. yes.. yesss..." Para wanita (termasuk Anda yang sedang membaca artikel ini) seringkali kedapatan berisik saat sedang melakukan sesi panas bersama pasangan mereka. Mulai dari gumaman, rintihan, hingga teriakan seringkali menjadi bumbu di sela-sela keintiman. Tidak hanya Anda, hampir semua wanita melakukannya, termasuk jeritan para wanita dalam adegan di berbagai film dewasa terlihat sangat berlebihan (dan Anda pasti berpikir, "Itu pasti orgasme yang hebat".
Jeritan para wanita memang identik dengan orgasme yang didapat. Tetapi dalam sebuah jurnal Archives of Sexual Behavior yang ditulis oleh Dr. John Grohol seperti dilansir YourTango, ditemukan fakta bahwa suara berisik dan jeritan wanita saat bercinta tidak hanya menjadi refleksi orgasme yang mereka dapat. Suara jeritan itu ternyata dapat membantu para pria untuk segera mendapatkan orgasme dan menyelesaikan permainan.
"Pada penelitian ini, entah mereka tahu atau tidak, suara yang dikeluarkan para wanita saat berhubungan seksual sebenarnya tidak untuk menggambarkan ekspresi kenikmatan sensasi yang tercipta, tetapi suara-suara itu lebih ditujukan untuk membantu pria mencapai klimaks," ujar Dr. John Grohol. "Hal ini sesuai dengan gagasan bahwa kita semua memiliki skrip seksual di dalam kepala untuk menyesuaikan tipe seksual yang ideal, serta menyesuaikan apa yang diinginkan pasangan kita."
Dari 77 wanita (semuanya heteroseksual) dalam penelitian, sebagian besar mengaku bahwa mereka justru telah mengalami orgasme pada saat masturbasi atau pada saat pasangan mereka memanipulasi mereka untuk mencapai orgasme, bukan pada saat sedang berhubungan atau oral seks. Yang lebih mengejutkan, wanita dalam penelitian juga melaporkan bahwa mereka sering mengalami orgasme pada saat foreplay.
Para peneliti mengeluarkan teori dari data-data tersebut. Mereka mengatakan bahwa para wanita yang mengeluarkan suara atau membuat rintihan selama bercinta menunjukkan bahwa hal itu terjadi di bawah kendali bawah sadar. Karena sebenarnya para wanita telah mengalami orgasme bahkan pada saat foreplay. Hal itu bisa menjadi kesempatan di mana para wanita dapat memanipulasi agar pasangan mereka segera mendapatkan orgasme dan segera menyelesaikan permainan. (wo/wsw)