Memandikan Bayi
VIVAnews - Beberapa produk perawatan bayi produksi Johnson & Johnson, menurut penelitian Campaign for Safe Cosmetics pada 2009, mengandung dua zat kima berbahaya. Zat ini diketahui bersifat karsinogen atau dapat memicu kanker.
Dua bahan kimia tersebut yaitu formaldehida yang dilepaskan bahan pengawet quaternium-15 dan 1,4-dioksan. Dari penelitian independen yang dilakukan, zat tersebut diketahui terdapat pada sampo, Oatmeal Baby Wash, Moisture Care Baby Wash, dan Aveeno Baby Soothing Relief Creamy Wash yang merupakan produk dari Johnson & Johnson.
Menanggapi hal ini pihak dari Johnson & Johnson, diwakili Irma Zuhaida, Senior Legal Counsel PT. Johnson & Johnson Indonesia, melalui rilis yang diterima vivanews.com, menyatakan kalau penggunaan dua bahan kimia tersebut pada produk masih dalam batas aman. Formaldehida yang terdapat dalam produk, bersifat sebagai pengawet untuk melindungi dari pertumbuhan bakteri.
Meskipun begitu, pihak Johnson & Johnson mengungkapkan, kalau tidak lagi meluncurkan produk-produk yang mengandung bahan pengawet ini. Mereka mengklaim telah mereformulasi 70 persen produk bayi dengan formula pembersih yang kadarnya tak melebihi 1,4-dioksan.
Hasil penelitian Campaign for Safe Cosmetics
Pada penelitian terbaru Juni 2011 silam, quaternium-15 masih ditemukan dalam produk sampo bayi Johnson & Johnson, pada 13 negara antara lain AS, Kanada, China, Australia, termasuk Indonesia. Namun, studi tak menemukan bahan tersebut pada produk yang dijual di delapan negara lainnya, seperti Inggris, Denmark, Jepang dan Afrika Selatan, dan Swedia.
Campaign for Safe Cosmetics menyatakan selama 2,5 tahun tak berhasil mendesak perusahaan perawatan terbesar tersebut untuk menghilangkan penggunaan bahan berpotensi penyebab kanker, yaitu quaternium-15 yang melepaskan formaldehida dari produk sampo bayi Johnson, salah satu produknya.
"Johnson & Johnson dapat membuat sampo bayi lebih aman di semua pasar di seluruh dunia, tapi tidak melakukannya," kata Lisa Archer, direktur dari Campaign for Safe Cosmetics seperti dikutip dari laman Foxnews.
Campaign for Safe Cosmetics adalah koalisi 25 lembaga kesehatan yang mewakili 3,5 juta orang di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Badan ini mendesak agar konsumen memboikot produk bayi Johnson & Johnson hingga perusahaan menghapuskan bahan kimia berbahaya pada produk yang dijualnya di seluruh dunia. Kelompok ini juga menuntut agar pada 15 November mendatang, perusahaan menarik seluruh produk yang mengandung bahan kimia berbahaya dari seluruh dunia. (eh)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }