Liputan6.com, Washington: Seseorang yang menerima organ transplan meningkatkan risiko berkembangnya 32 jenis kanker. Mereka memiliki kemungkinan dua kali lebih besar daripada yang tidak menerima transplan.
Penerima dari organ tersebut dapat mengalami kanker ginjal, hati, dan paru-mereka.
Adanya kemungkinan terkenanya kanker terjadi karena penerima organ transplan mengomsumsi obat yang melemahkan sistem pertahanan tubuh. Sehingga membuka kemungkinan lebih tinggi pada pasien untuk terserang kanker, Senin (7/11).
Menurut studi yang dilakukan oleh Dr. Erid Engles, dari Divisi Kanker Epidemiology dan Genetik di Institut Kanker Nasional, beberapa bentuk perawatan yang melemahkan sistem pertahanan tubuh dapat menjadi karsinogen dan menjadi penyebab utama kanker.
"Pengertian yang lebih dalam pola risiko kanker yang berhubungan dengan organ transplan dapat membuat nasib pasien untuk mempunyai hidup yang lebih baik dan sehat," ujar Engels.
Pada 2010 ada 28.664 operasi organ transplan di Amerika Serikat yang terdiri dari 16.899 untuk ginjal, 6.291 untuk hati dan 1.770 untuk paru-paru.
Studi terbaru yang ditemukan oleh Engels ialah mereka yang menjalani operasi transplan mengidap kanker sel darah putih. Bagi yang tidak, ini jarang sekali ditemukan pada tubuh mereka.
Akan tetapi, data yang didapat oleh penelitian tersebut hanya fokus pada orang yang menerima organ dan jumlah koresponden yang terlalu sedikit sehingga membuat hasilnya tidak begitu dapat dipercaya.
"Kami berharap bahwa, penilitian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang proses organ transplan," ujar Engel menambahkan. (foxnews/MEL)