KOMPAS.com - Kanker serviks merupakan salah satu penyakit perempuan yang paling mematikan. Indonesia pun termasuk negara dengan kasus kanker serviks cukup tinggi: setiap 1 hari, 1 perempuan meninggal akibat penyakit yang juga disebut kanker leher rahim ini.
Pengidap kanker serviks saat ini bukan hanya perempuan yang sudah berumur, tetapi juga para perempuan muda. Bahkan penderita kanker serviks di kalangan perempuan muda telah berlipat ganda antara tahun 1992 dan 2006. Manchester University mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan 43 persen kasus kanker serviks pada perempuan di usia 20-an, dengan jumlah 7,9 per 100.000 perempuan.
"Meskipun angka kasus kanker serviks menurun segera setelah screening kanker serviks dimulai, jumlah perempuan di usia 20-an yang mengembangkan penyakit ini telah meningkat sejak awal tahun '90-an," ujar penulis studi ini, Robert Alston.
Kanker serviks sendiri terjadi akibat paparan Human Papilloma Virus, yang ditransmisikan melalui hubungan seksual. Namun, virus ini hanya berubah menjadi sel-sel kanker karena beberapa kondisi tertentu. Di antaranya adalah menikah muda (sebelum usia 20 tahun) karena leher rahim belum siap menerima paparan dari luar, bergonta-ganti pasangan seksual, kehamilan yang sering, atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang juga menjadi penyebab lainnya.
Selain itu, peningkatan kasus penyakit ini juga disebabkan kebiasaan merokok. Asap rokok ternyata dapat mempengaruhi leher rahim, dan mengurangi kemampuannya melawan infeksi.
"Berapapun usia Anda, jika Anda mengalami perdarahan di luar masa menstruasi, selama berhubungan seks, atau setelah menopause, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter," ujar Hazel Nunn dari Cancer Research Inggris.
Lembaga kesehatan di Inggris melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi dan membujuk perempuan-perempuan muda untuk menghadiri screening, dan mengingatkan mereka bahwa tindakan kecil seperti pap smear akan mampu menyelamatkan kehidupan mereka di kemudian hari. Pap smear setahun sekali disarankan untuk siapa saja yang sudah aktif secara seksual. Jadi, tidak hanya untuk perempuan yang sudah menikah saja, lho!
Baca juga: Kebiasaan Buruk yang Memicu Kanker Serviks Yang Dilakukan Dokter Saat Pap Smear
Sumber: Marie Claire