Penyakit MS tidak harus selalu mengakibatkan cacat parah, karena banyak pengidap penyakit ini yang dapat hidup normal.
Para ilmuwan mengatakan penyakit multiple sclerosis (MS) tidak menurun dari orang tua kepada anak mereka. Tetapi, ada bukti yang menunjukkan penyakit itu menyerang anggota keluarga yang sama. Lembaga Masyarakat Multiple Sclerosis Nasional di AS mengatakan satu dari 750 orang Amerika beresiko terserang MS. Tetapi, resiko meningkat menjadi satu dari 40 orang jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit itu.
Tampaknya MS tidak disebabkan oleh kelainan pada satu gen saja. Tetapi, banyak gen yang menyebabkan resiko seseorang terkena MS. Sejauh ini, belum ada obat bagi MS. Tetapi, penyakit ini tidak harus selalu mengakibatkan cacat parah. Banyak pengidap MS yang dapat hidup normal.
Amy Jo Rowel, seorang warga negara bagian Wisconsin, misalnya. Ia terus mengelola tempat penampungan hewan peliharaan yang sibuk, setiap harinya.
Institut Nasional Penyakit Syaraf dan Stroke di AS mengatakan bahwa sebagian pengidap MS bisa hidup normal tanpa diobati sama sekali. Banyak pengobatan yang berefek samping buruk, tetapi para ahli menyarankan cara terbaik mengantisipasi dampak penyakit ini pada masa depan adalah dengan memulai terapi MS sedini mungkin.
Biasanya di Amerika, dokter menyarankan delapan jenis terapi penyakit yang dimodifikasi untuk membantu pengidap MS. Terapi-terapi ini terbukti mengurangi keparahan MS dan memperlambat perkembangan penyakit itu.
Awal tahun lalu, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (FDA) Amerika menyetujui tablet dalfampridine untuk membantu pasien MS berjalan. Ini adalah pengobatan khusus MS yang pertamakali. Dalfampridine dijual di pasaran dengan nama Ampyra. Tapi, badan POM Amerika memperingatkan bahwa obat ini memiliki efek samping dan bisa menyebabkan kejang-kejang bila diminum melebihi dosis.